Kepri Bangun PLTS di Pulau 3T: Listrik untuk 50 Pulau Terpencil
Pemerintah Provinsi Kepri mengalokasikan Rp127 miliar untuk membangun 10 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau-pulau tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) guna mengatasi terbatasnya akses listrik bagi sekitar 50 pulau berpenghuni.
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau-pulau tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Proyek senilai Rp127 miliar ini dibiayai oleh penyertaan modal negara (PMN) kepada PT PLN Persero, dan akan mencakup pembangunan 10 unit PLTS di pulau-pulau di wilayah Kota Batam, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Lingga.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri, Muhammad Darwin, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengatasi masalah akses listrik yang masih terbatas di Kepri. Dari sekitar 396 pulau berpenghuni di Kepri, kurang lebih 50 pulau masih belum menikmati listrik secara optimal. Inisiatif ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Strategi pembangunan PLTS dipilih karena efektifitasnya untuk pulau-pulau kecil. Untuk pulau-pulau dengan jumlah penduduk di bawah 20-30 Kartu Keluarga (KK), solusi solar home system dinilai lebih tepat. Sementara itu, untuk pulau yang berjarak kurang dari 500 meter dari sumber listrik, akan dihubungkan dengan tower crossing. Pulau-pulau yang dekat dengan sumber listrik besar akan dijangkau dengan kabel laut listrik.
Beberapa proyek kabel laut telah berhasil dijalankan, menghubungkan Batam ke Pulau Nguan dan Pulau Buluh, serta menghubungkan sistem Lingga-Seraya-Dabo. Namun, PLTS komunal menjadi solusi utama bagi sebagian besar pulau. Pemilihan metode ini mempertimbangkan letak geografis pulau dan jumlah penduduk. Pulau dengan populasi sedikit akan kesulitan mengoperasikan pembangkit listrik yang besar, sehingga PLTS komunal menjadi pilihan yang lebih efisien.
Sebagai contoh, Pulau Lengkang akan diintegrasikan ke jaringan listrik Pulau Belakangpadang-Pulau Manis melalui pembangunan infrastruktur pendukung. Keputusan untuk memilih metode penyediaan listrik yang tepat di setiap pulau didasarkan pada analisis kondisi geografis dan jumlah penduduk setempat, guna memastikan keefektifitasan dan keberlanjutan sistem kelistrikan di pulau-pulau tersebut.
Dengan adanya program ini, diharapkan akses energi listrik akan semakin merata di Kepri. Pembangunan PLTS ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau terpencil, yang selama ini masih kesulitan dalam mendapatkan akses listrik yang memadai.
Ke depannya, pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan akses energi di Kepri dengan mengeksplorasi berbagai solusi teknologi dan pendekatan yang tepat guna memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah.