Kerja Sama Pertanian Kaltim-Jabar: Solusi Atasi Minimnya SDM di Sektor Pertanian Kaltim?
Gubernur Kaltim dan Jabar bahas potensi kerja sama pertanian untuk mengatasi minimnya sumber daya manusia di sektor pertanian Kaltim, dengan Jabar menawarkan tenaga petani dan nelayan.

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, baru-baru ini mengunjungi Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, untuk membahas potensi kerja sama yang menguntungkan kedua daerah, khususnya di sektor pertanian. Kunjungan ini dipicu oleh permasalahan klasik Kaltim: luasnya lahan pertanian, perkebunan, dan perairan yang berbanding terbalik dengan jumlah SDM yang mengelola potensi tersebut. Mayoritas penduduk Kaltim lebih banyak berkecimpung di sektor pertambangan, sehingga sektor pertanian kurang mendapat perhatian optimal.
Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi, dalam sebuah unggahan video menyoroti permasalahan ini. "Di Kaltim itu sawahnya luas, lautnya luas, kebunnya luas, tapi orang yang ngurusnya sedikit," ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi besarnya potensi pertanian Kaltim yang belum tergarap maksimal akibat minimnya tenaga kerja terampil di bidang tersebut.
Sebagai solusi, Kang Dedi Mulyadi menawarkan kerja sama konkret berupa penempatan warga Jawa Barat, khususnya petani dan nelayan, di berbagai desa di Kaltim. Ia optimistis bahwa tenaga ahli dari Jawa Barat dapat membantu mengelola dan mengembangkan potensi pertanian Kaltim yang melimpah. Tawaran ini mendapat sambutan positif dari Gubernur Rudy Mas'ud yang menyatakan kesiapan Kaltim untuk berkolaborasi.
Kerja Sama Kaltim-Jabar: Sinergi untuk Sektor Pertanian
Gubernur Rudy Mas'ud menyambut baik inisiatif kerja sama yang ditawarkan oleh Kang Dedi Mulyadi. "Kami tunggu semuanya, Kang," ucapnya, menunjukkan antusiasme Pemprov Kaltim terhadap peluang peningkatan sektor pertanian melalui kerja sama antar daerah ini. Hal ini menunjukkan komitmen Kaltim untuk mengatasi kendala sumber daya manusia di sektor pertanian.
Selain menerima tawaran tenaga kerja dari Jabar, Pemprov Kaltim juga memiliki program jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor pertanian. Program ini berupa kelas khusus bidang pertanian yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Mahasiswa Kaltim akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program ini dengan biaya yang ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Kaltim.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan produktivitas pertanian di Kaltim. Dengan tambahan tenaga kerja terampil dari Jabar dan peningkatan kualitas SDM lokal melalui program pendidikan, Kaltim dapat lebih optimal dalam mengelola potensi pertaniannya yang luar biasa.
Potensi Pertanian Kaltim dan Tantangannya
Kalimantan Timur memiliki potensi pertanian yang sangat besar, namun minimnya SDM menjadi penghambat utama dalam pengembangan sektor ini. Luas lahan yang tersedia belum diimbangi dengan jumlah petani dan nelayan yang memadai. Kondisi ini menyebabkan potensi sumber daya alam Kaltim belum termanfaatkan secara maksimal.
Kerja sama dengan Jawa Barat diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini. Jawa Barat memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman di bidang pertanian dan perikanan. Dengan adanya transfer pengetahuan dan keterampilan, diharapkan produktivitas pertanian di Kaltim dapat meningkat secara signifikan.
Program pendidikan yang digagas oleh Pemprov Kaltim juga merupakan langkah strategis untuk membangun SDM pertanian dari dalam. Kerja sama dengan IPB dan Unpad menjamin kualitas pendidikan yang diberikan, sehingga lulusannya siap berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian Kaltim.
Kesimpulan
Kerja sama antara Kalimantan Timur dan Jawa Barat di sektor pertanian menjanjikan solusi bagi permasalahan minimnya sumber daya manusia di Kaltim. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya dari kedua daerah, diharapkan potensi pertanian Kaltim dapat tergali secara optimal dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.