Kalbar Perangi Kemiskinan Ekstrem: Dorong Sektor Unggulan dan SDM
Pemerintah Kalimantan Barat (Kalbar) gencar menekan angka kemiskinan ekstrem lewat pengembangan sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur.

Pontianak, 18 Januari 2024 - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sedang gencar berupaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem dengan cara mendorong pertumbuhan sektor-sektor unggulan daerah dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Berbagai strategi telah diterapkan untuk mencapai tujuan ini.
Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda Kalbar, Kristianus Lumano, menjelaskan bahwa upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem di Kalbar melibatkan berbagai program percepatan. Program ini meliputi pengembangan sektor unggulan, peningkatan kualitas SDM, penguatan infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi digital. Hal ini disampaikannya di Pontianak, Sabtu lalu.
Lumano menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak. "Kolaborasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan sangat penting agar program penanggulangan kemiskinan berjalan secara inklusif, tepat sasaran, dan berkelanjutan," ujarnya. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan kompleks ini.
Strategi Pemprov Kalbar fokus pada beberapa sektor kunci. Pertanian, perkebunan, dan pariwisata sebagai sektor unggulan Kalbar didorong untuk bertumbuh. Bersamaan dengan itu, kualitas SDM ditingkatkan lewat pelatihan kerja, pendidikan inklusif, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain itu, Pemprov Kalbar juga berupaya memperkuat infrastruktur, khususnya di daerah terpencil. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akses ekonomi masyarakat. Pemanfaatan teknologi digital juga dimaksimalkan, baik untuk pelayanan publik, pemasaran produk lokal, maupun pemberdayaan ekonomi kreatif. Inovasi ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dan jangkauan yang lebih luas.
Lumano menambahkan bahwa regulasi yang tepat sangat penting untuk menjamin keberlanjutan strategi ini. Hal ini penting untuk menjaga tren penurunan angka kemiskinan ekstrem. "Kita perlu memastikan kebijakan yang diambil pada periode 2025-2029 dapat terus mendukung penghapusan kemiskinan ekstrem," tegasnya. Perencanaan jangka panjang menjadi kunci keberhasilan upaya ini.
Meskipun demikian, Lumano mengingatkan akan tantangan yang masih ada. Perubahan standar pengukuran kemiskinan, misalnya, berpotensi memunculkan kembali angka kemiskinan ekstrem. Antisipasi terhadap perubahan ini menjadi penting dalam menyusun strategi ke depan.
Penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan bagian penting dari Sustainable Development Goals (SDGs). Lumano menyatakan, "Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di mana pun adalah prioritas utama dan menjadi landasan penting untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh." Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan.