Kesalahan Kurs Rupiah di Google: Kementerian Kominfo Koordinasi dengan Google
Kementerian Kominfo telah menghubungi Google terkait kesalahan informasi kurs Rupiah terhadap dolar AS di Google Pencarian; Google menyatakan telah memperbaiki kesalahan tersebut setelah berkoordinasi dengan penyedia data.
![Kesalahan Kurs Rupiah di Google: Kementerian Kominfo Koordinasi dengan Google](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220124.526-kesalahan-kurs-rupiah-di-google-kementerian-kominfo-koordinasi-dengan-google-1.jpg)
Kesalahan Kurs Rupiah di Google: Kementerian Kominfo Bergerak Cepat
Deputi Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyatakan bahwa Kementerian Kominfo telah menghubungi Google terkait kesalahan informasi kurs Rupiah (IDR) di Google Pencarian. Kejadian ini terungkap ketika Google menampilkan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang tidak akurat, yaitu Rp8.170,65 per 1 dolar AS. Permasalahan ini langsung ditangani dan menjadi perhatian publik.
Mencari Penyebab dan Solusi
Google sendiri menjelaskan bahwa kesalahan informasi kurs tersebut disebabkan oleh data konversi dari pihak ketiga. Segera setelah menerima laporan mengenai ketidakakuratan data tersebut, Google langsung menghubungi penyedia data untuk melakukan koreksi. "Kami telah menghubungi penyedia data untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin," jelas perwakilan Google dalam pernyataan tertulis kepada ANTARA.
Dampak dan Tindakan Lanjutan
Pantauan ANTARA menunjukkan bahwa pada awalnya, kesalahan informasi kurs Rupiah tidak hanya terjadi pada pasangan Rupiah-dolar AS, tetapi juga terlihat pada pasangan mata uang lain, seperti Euro. Pada saat itu, Google menampilkan kurs Euro yang salah, yaitu Rp8.348,50 per 1 Euro, sementara kurs yang benar adalah Rp16.889. Kesalahan ini tentu saja berpotensi menimbulkan dampak yang merugikan bagi pengguna yang mengandalkan informasi Google untuk transaksi keuangan.
Bank Indonesia (BI) juga turut angkat bicara. Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, menyatakan bahwa kurs Rp8.170 per 1 dolar AS di Google jelas tidak akurat. BI pun berkoordinasi dengan Google Indonesia untuk segera melakukan koreksi.
Koreksi dan Koordinasi
Nezar Patria menambahkan bahwa Kementerian Kominfo telah berkomunikasi dengan Google dan Google telah menyatakan telah memperbaiki kesalahan tersebut. Hal ini menunjukkan respon cepat dari Google dalam mengatasi masalah ini dan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan teknologi dalam menjaga akurasi informasi publik.
Kesimpulan
Kejadian kesalahan informasi kurs Rupiah di Google menyoroti pentingnya validasi data dan kolaborasi antar lembaga. Respon cepat dari Google dan koordinasi yang dilakukan Kementerian Kominfo serta Bank Indonesia menunjukkan komitmen untuk menjaga akurasi informasi dan melindungi kepentingan publik. Ke depan, diharapkan kerjasama yang lebih erat antara berbagai pihak untuk mencegah kejadian serupa.