Khofifah: Barisan Pemikiran & Program, Kunci Majukan NKRI
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya keselarasan pemikiran dan program pembangunan seluruh kepala daerah untuk kemajuan NKRI, bukan hanya keseragaman baris-berbaris secara fisik.

Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan pesan penting terkait kesatuan visi dan misi dalam pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan seusai mengikuti gladi kotor pelantikan kepala daerah di Monas, Jakarta, Selasa, 18 Februari. Khofifah menekankan perlunya menyatukan barisan pemikiran dan program seluruh kepala daerah terpilih untuk memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Membangun Sinergi, Bukan Sekadar Baris-Berbaris
Dalam keterangannya, Khofifah menjelaskan bahwa gladi kotor tersebut bukan sekadar latihan baris-berbaris. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk menyelaraskan pemikiran dan program pembangunan di seluruh daerah. "Jangan dimaknai barisan secara fisik baris berbaris tetapi dibariskan pemikiran kita, dibariskan program kita. Jadi NKRI ini satu barisan," tegas Khofifah. Ia menambahkan bahwa meskipun setiap daerah memiliki prioritas pembangunan yang berbeda, semua harus selaras dengan tujuan kemajuan NKRI.
Khofifah menekankan pentingnya kesamaan visi dan misi dalam membangun dan menjaga Indonesia. Program prioritas masing-masing daerah, walau berbeda, harus berada dalam koridor yang sama demi kemajuan NKRI. "Karena sebetulnya kita ini harus ada dalam satu barisan menjaga NKRI," ujarnya.
Gladi Kotor: Efisiensi dan Silaturahmi
Selain menyatukan visi, gladi kotor juga dinilai penting karena jumlah kepala daerah yang dilantik cukup banyak. "Karena jumlahnya besar pasti ada mekanisme supaya lebih rapi, posisi masing-masing ditentukan dan seterusnya," tambah Khofifah. Pengalamannya dalam kegiatan kepramukaan membuatnya terbiasa dengan latihan baris-berbaris, sehingga ia tidak mengalami kesulitan berarti dalam gladi kotor tersebut. "Biasanya kalau seperti ini kita yang punya basic pramuka, masih ada sisa-sisa memori PBB (pelatihan baris-berbaris)," ungkapnya.
Lebih jauh, Khofifah melihat gladi kotor sebagai ajang silaturahmi yang efektif. Hal ini akan mempermudah upaya membangun sinergi antar kepala daerah, baik antar provinsi maupun antara provinsi dengan kabupaten/kota. "Ini penting untuk membangun kebersamaan program-program ke depan, sinergisitas provinsi dengan kabupaten/kota, provinsi dengan provinsi dan seterusnya," katanya.
Retreat di Akmil: Membangun Sinergi yang Lebih Kuat
Terkait rencana retreat (pembekalan) di Akademi Militer (Akmil) Magelang selama satu minggu (21-28 Februari 2025), Khofifah menyambut baik inisiatif tersebut. Ia percaya bahwa retreat akan memperkuat sinergi visi dan misi antar kepala daerah, serta menyelaraskan program-program daerah dengan program nasional. "Kalau retreat bagus, saling membangun sinergi visi misi kita, Indonesia ini besar provinsi kabupaten kota bisa membangun kebersamaan di dalam program-program nasional supaya landing-nya bisa lebih programatik lebih progresif lebih sistemik," tegasnya.
Dengan demikian, kegiatan gladi kotor dan rencana retreat di Akmil diharapkan dapat menciptakan keselarasan program dan pemikiran antar kepala daerah, sehingga pembangunan nasional dapat berjalan lebih efektif dan terarah untuk kemajuan NKRI. Hal ini menunjukkan komitmen Khofifah dan kepala daerah terpilih lainnya untuk bekerja sama dalam memajukan Indonesia.