KKP Perkuat Patroli Laut Jembrana Usai Penyelundupan Penyu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan patroli perairan Jembrana, Bali, setelah terungkapnya kasus penyelundupan penyu dan menangkap pelaku, dengan rencana pelepasliaran dan edukasi masyarakat.

Penyelundupan penyu di Jembrana, Bali, membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan patroli di perairan tersebut. Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, mengumumkan hal ini Kamis lalu dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta. Tindakan tegas ini diambil setelah terungkapnya kasus penyelundupan yang melibatkan 29 penyu hijau.
Mengapa KKP meningkatkan patroli? Kasus penyelundupan penyu ini dinilai serius. Pada 10 Januari 2025, Polres Jembrana menerima laporan aktivitas mencurigakan berupa pengangkutan hewan laut dalam jumlah besar di Pantai Pangyangan, Kecamatan Pekutatan. Penyelidikan polisi kemudian mengungkap lokasi pembongkaran dan pada 12 Januari 2025, operasi gabungan berhasil mengamankan 29 penyu hijau, sayangnya lima di antaranya mati karena dehidrasi.
Bagaimana proses penangkapan? Polisi menangkap tiga tersangka, termasuk seorang residivis berusia 55 tahun. Mereka diduga akan menjual penyu-penyu tersebut ke pasar gelap di Denpasar dengan harga fantastis, diperkirakan Rp10 juta per ekor untuk dikonsumsi. Para tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun. Proses hukum masih berlanjut, dengan fokus pada residivis sebagai pelaku utama.
Langkah-langkah apa yang diambil KKP? Selain meningkatkan patroli rutin, KKP juga melakukan pelepasliaran 19 penyu yang sehat di Pantai Desa Perancak dengan bantuan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Lima penyu yang sakit mendapat perawatan di fasilitas konservasi terdekat. KKP juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir tentang pentingnya perlindungan penyu hijau.
Kerja sama antar lembaga juga menjadi kunci keberhasilan. KKP menjalin sinergi dengan kepolisian, BKSDA, dan komunitas lokal untuk memantau aktivitas mencurigakan dan mencegah penyelundupan penyu. Kampanye kesadaran tentang pentingnya konservasi penyu juga terus digencarkan oleh KKP.
Kesimpulannya, kasus penyelundupan penyu di Jembrana mendorong KKP untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum. Langkah-langkah yang diambil meliputi peningkatan patroli, pelepasliaran penyu, perawatan penyu yang sakit, edukasi masyarakat, dan kolaborasi antar lembaga. Harapannya, tindakan tegas ini dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan melindungi populasi penyu di perairan Indonesia.