LKKPN Pekanbaru dan Kelompok Penyu Jemaja Lestari Sukses Lestarikan Penyu di Anambas
Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru berkolaborasi dengan Kelompok Penyu Jemaja Lestari dalam upaya pelestarian penyu di Anambas, Kepulauan Riau, menghasilkan pelepasan ribuan tukik dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), telah berhasil berkolaborasi dengan Kelompok Penyu Jemaja Lestari dalam upaya pelestarian penyu di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Kolaborasi yang dimulai sejak 2019 ini semakin menguat di periode 2020 hingga 2025, ditandai dengan berbagai aksi nyata pelestarian penyu, termasuk pelepasan ratusan tukik.
Pada Rabu, 30 April 2024, LKKPN Pekanbaru bersama Kelompok Penyu Jemaja Lestari dan pemangku kepentingan lainnya melepas 300 tukik ke laut lepas di Anambas. Aksi ini merupakan puncak dari kerja sama yang intensif antara LKKPN Pekanbaru dan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian penyu di wilayah tersebut. Kepala LKKPN Pekanbaru, Rahmat Irfansyah, menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam keberhasilan program konservasi.
Kelompok Penyu Jemaja Lestari sendiri dibentuk pada tahun 2021 atas inisiatif LKKPN Pekanbaru, berawal dari kepedulian seorang warga Anambas bernama Burhanuddin terhadap penyu. LKKPN melihat potensi Burhanuddin dan mendorong pembentukan kelompok untuk menyebarkan kesadaran konservasi penyu secara lebih luas di masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen LKKPN Pekanbaru dalam menjaga kawasan konservasi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kolaborasi dan Dukungan untuk Kelompok Penyu Jemaja Lestari
LKKPN Pekanbaru memberikan pembinaan kepada Kelompok Penyu Jemaja Lestari, memberikan pelatihan konservasi, dan membantu mengakses bantuan dari KKP. Bantuan yang diberikan mencapai hampir Rp100 juta, berupa kapal fiber lengkap dengan mesin, pelampung, kamera bawah air, dan senter. Peralatan ini sangat penting mengingat lokasi penyu bertelur seringkali berada di pulau-pulau terpencil yang sulit diakses dan minim penerangan.
Rahmat Irfansyah menegaskan bahwa bantuan tersebut diberikan setelah melalui proses seleksi yang panjang dan objektif, meskipun Kelompok Penyu Jemaja Lestari merupakan binaan LKKPN. Semua kriteria yang disyaratkan telah dipenuhi oleh kelompok tersebut. Kolaborasi juga terjalin dengan Yayasan Anambas, memperkuat sarana prasarana pelestarian dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam melindungi penyu di Jemaja Barat.
Rahmat menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, BUMN, LSM, dan kelompok masyarakat, untuk memastikan kelancaran program konservasi. Ia juga menyatakan bahwa bantuan yang diberikan akan terus dipantau untuk memastikan pemanfaatannya yang efektif dan berkelanjutan.
Dedikasi Burhanuddin dan Capaian Kelompok Penyu Jemaja Lestari
Burhanuddin, inisiator Kelompok Penyu Jemaja Lestari, telah secara konsisten melakukan perlindungan penyu sejak tahun 2017 dengan dana pribadi. Ia mendapat dukungan dari TNI AL dalam mengamankan sarang telur penyu dari predator dan perusakan. Kelompok ini rutin melepaskan ratusan tukik setiap harinya.
"Pelepasan tukik sering kami lakukan. Terbaru, pada 30 April lalu, kami melepas 300 tukik bersama LKKPN Pekanbaru, Lanal Tarempa, dan BPBD Anambas," ujar Burhanuddin. Ia juga menambahkan bahwa hingga tahun 2025, kelompoknya telah berhasil menyelamatkan 500 sarang penyu dan melepas lebih dari 32.000 tukik ke laut.
Selain kegiatan perlindungan langsung, Kelompok Penyu Jemaja Lestari juga aktif melakukan sosialisasi konservasi penyu kepada masyarakat dan siswa, meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya penyu dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari kelompok tersebut dalam upaya pelestarian penyu jangka panjang.
Keberhasilan program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam upaya konservasi. Dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan dari LKKPN Pekanbaru telah memberdayakan masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian penyu di Anambas, menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.