Kodam Kasuari Bentuk Tiga Batalyon Baru untuk Pembangunan Papua Barat dan Papua Barat Daya
Kodam XVIII/Kasuari membentuk tiga Batalyon Teritorial Pembangunan di Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk mendukung program pemerintah, khususnya ketahanan pangan, dengan target rampung pada tahun 2025.

Kodam XVIII/Kasuari baru saja mengumumkan pembentukan tiga Batalyon dan satu Brigade Teritorial Pembangunan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Pembentukan ini diumumkan langsung oleh Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI Jimmy Ramoz Manalu, di Manokwari pada Rabu, 26 Maret. Tujuan utama pembentukan ini adalah untuk mendukung program-program pemerintah di kedua provinsi tersebut, terutama dalam sektor ketahanan pangan dan pembangunan daerah.
Satu batalyon, Batalyon Teritorial Pembangunan 805/Kabupaten Manokwari Selatan, saat ini sedang dalam tahap pembangunan sarana dan prasarana. Dua batalyon lainnya direncanakan akan dibangun di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dan Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, dengan target penyelesaian pada tahun 2025. Pembentukan ini merupakan bagian dari program Mabes TNI AD yang membentuk 100 batalyon baru, dan tiga di antaranya berada di wilayah Kodam Kasuari.
Pembentukan batalyon-batalyon ini diharapkan dapat mengawal program pemerintah di berbagai tingkatan, mulai dari desa hingga kabupaten/kota. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait peningkatan kualitas pembangunan daerah. Pangdam juga mengajak generasi muda Papua Barat dan Papua Barat Daya untuk bergabung dengan TNI Angkatan Darat, mengingat kebutuhan personel untuk ketiga batalyon ini diperkirakan mencapai 2.500 orang.
Tugas dan Peran Batalyon Teritorial Pembangunan
Personel Batalyon dan Brigade Teritorial Pembangunan akan dilatih untuk berkolaborasi dengan masyarakat setempat. Mereka akan berperan aktif dalam mengoptimalkan pelaksanaan program pemerintah, khususnya di sektor pertanian dan kesehatan. Salah satu fokus utama adalah mewujudkan ketahanan pangan melalui perluasan areal tanam padi sawah dan padi lahan kering, serta optimasi lahan tidur dan rawa menjadi areal persawahan.
Pangdam telah menyampaikan kebutuhan personel kepada kedua gubernur terkait. Di Papua Barat, targetnya adalah pengembangan 40 hektare areal persawahan yang berproduksi maksimal. Areal tersebut akan tersebar di Kabupaten Manokwari (20 hektare), Kabupaten Fakfak (15 hektare), dan Kabupaten Teluk Bintuni (5 hektare).
"Pembentukan batalyon dan brigade bertujuan mengawal program pemerintah, seperti ketahanan pangan," kata Jimmy Ramoz Manalu. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. "Mari kita sama-sama berpartisipasi membangun daerah demi mencapai kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi Masyarakat
Pembentukan batalyon-batalyon ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kolaborasi antara TNI Angkatan Darat dan masyarakat setempat sangat krusial untuk keberhasilan program ini. Partisipasi aktif masyarakat dalam sektor pertanian, misalnya, akan sangat menentukan tercapainya target ketahanan pangan.
Dengan adanya tambahan personel sebanyak 2.500 orang, diharapkan program-program pembangunan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Kehadiran Batalyon Teritorial Pembangunan ini juga diharapkan dapat memperkuat keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut, sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
Keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama yang baik antara pemerintah, TNI Angkatan Darat, dan masyarakat. Komitmen bersama untuk membangun Papua Barat dan Papua Barat Daya menjadi kunci utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Target 40 hektare areal persawahan di Papua Barat merupakan langkah nyata dalam upaya mewujudkan swasembada pangan. Dengan optimalisasi lahan yang ada, diharapkan produksi pangan dapat meningkat dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada berbagai sektor, seperti peningkatan ekonomi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Secara keseluruhan, pembentukan tiga Batalyon Teritorial Pembangunan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pembangunan di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang.