Kodam Pattimura Bersihkan Pantai Ambon, Sambut HUT ke-68 dengan Aksi Nyata
Kodam XV Pattimura Maluku membersihkan pantai di berbagai lokasi di Maluku dalam rangka HUT ke-68, mengajak masyarakat menjaga kelestarian lingkungan.

Ambon, 9 Mei 2024 - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68, Komando Daerah Militer (Kodam) XV Pattimura Maluku menggelar aksi bersih pantai di berbagai titik di Maluku. Kegiatan ini bertujuan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan pesisir. Aksi bersih pantai melibatkan berbagai pihak, termasuk siswa SMA, mahasiswa pecinta alam, dan instansi terkait.
Aksi utama terpusat di bawah Jembatan Merah Putih, ikon Kota Ambon, yang sering menjadi tempat pembuangan sampah. Pangdam XV Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, menjelaskan bahwa lokasi ini dipilih agar aksi tersebut dapat dilihat langsung oleh masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kolektif. Selain Jembatan Merah Putih, kegiatan serupa juga dilakukan di lima lokasi lain di Maluku, yaitu Pantai Air Salobar, Pantai Pasar Mardika, Pantai Waisisil (Desa Tiouw, Kecamatan Saparua), Pantai Waimitale (Negeri Amet, Kecamatan Nusa Laut), dan Pantai Yanain (Negeri Hulaliu, Kecamatan Haruku).
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi positif dari warga sekitar. Hal ini menunjukkan kepedulian Kodam Pattimura terhadap lingkungan dan upaya untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Aksi ini juga sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau instansi tertentu saja.
Aksi Bersih Pantai: Kerja Sama untuk Lingkungan Bersih
Kegiatan bersih pantai yang dilakukan Kodam XV Pattimura melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kerja sama yang terpadu dan sinergis antara Kodam, siswa, mahasiswa, dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan aksi ini. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di Maluku.
Pangdam menekankan pentingnya kerja sama dalam menjaga lingkungan. "Memelihara lingkungan sangat besar manfaatnya, sehingga perlu adanya kerja sama yang terpadu dan sinergis, karena menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah dan aparat maupun institusi tertentu," ujar Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo.
Partisipasi aktif masyarakat juga terlihat dari antusiasme warga dalam membantu membersihkan sampah. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan lingkungan sekitar.
Ketua RT 01/RW 01 Galala Ambon, Non Pattiasina, turut memberikan komentar terkait permasalahan sampah di wilayah tersebut. "Kalau musim hujan itu, pantai menjadi muara sampah yang terbawa oleh aliran sungai ke laut dan dihempaskan kembali ke pantai oleh ombak, ini karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai. Untuk itu saya mengimbau agar buang sampah pada tempatnya jangan lagi ke sungai atau pantai," katanya.
Hasil Aksi Bersih Pantai dan Langkah Selanjutnya
Dari aksi bersih pantai tersebut, diperkirakan terkumpul sekitar enam ton sampah. Sampah tersebut akan dikelola dengan baik. Sampah yang masih dapat didaur ulang akan diolah kembali, sementara sampah yang tidak dapat didaur ulang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Aksi bersih pantai yang dilakukan Kodam XV Pattimura ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lain dan masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan di Maluku.
Keberhasilan aksi ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Semoga aksi ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan turut serta dalam menjaga kebersihan pantai dan laut di Maluku.
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Dengan demikian, aksi bersih pantai tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan di Maluku.