Kodam VI/Mulawarman Tegakkan Disiplin Prajurit TNI Melalui Operasi Yustisi POM 2025
Kodam VI/Mulawarman meningkatkan disiplin prajurit TNI melalui Operasi Gaktib dan Yustisi POM 2025 di Kalimantan Timur, Utara, dan Selatan, dengan melibatkan 359 personel POM TNI dan mengedepankan aspek edukatif serta kolaborasi dengan Polri.
![Kodam VI/Mulawarman Tegakkan Disiplin Prajurit TNI Melalui Operasi Yustisi POM 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000109.364-kodam-vimulawarman-tegakkan-disiplin-prajurit-tni-melalui-operasi-yustisi-pom-2025-1.jpg)
Balikpapan, 11 Februari 2025 - Kodam VI/Mulawarman meluncurkan Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Operasi Yustisi Polisi Militer (POM) 2025 untuk meningkatkan disiplin prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Inisiatif ini bertujuan menciptakan prajurit yang lebih disiplin, profesional, dan berintegritas dalam menjalankan tugasnya sebagai benteng pertahanan negara.
Operasi Gaktib dan Yustisi POM 2025: Langkah Kodam VI/Mulawarman
Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, menjelaskan bahwa operasi ini dilaksanakan secara terbuka dan tertutup untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Strategi ini memastikan penegakan disiplin dan ketaatan hukum di seluruh lingkungan TNI. Lebih lanjut, Pangdam menekankan pentingnya kolaborasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan instansi terkait untuk memaksimalkan efektivitas operasi dan penegakan hukum.
Sebanyak 359 personel POM TNI dikerahkan untuk operasi ini. Rinciannya meliputi 265 personel POM Angkatan Darat (AD), 69 personel POM Angkatan Laut (AL), dan 61 personel POM Angkatan Udara (AU). Operasi Gaktib dan Yustisi POM 2025 ini berlangsung selama satu tahun penuh, dimulai 1 Januari 2025 dan berakhir 31 Desember 2025, mencakup wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
Prioritas Edukasi dan Pencegahan
Pangdam menegaskan pentingnya Polisi Militer TNI menjadi teladan dalam menegakkan hukum secara profesional, adil, transparan, dan akuntabel. Hal ini selaras dengan program Asta Cita Presiden yang memprioritaskan reformasi hukum nasional. Operasi ini mengedepankan pendekatan edukatif, preventif, dan persuasif untuk membangun kesadaran hukum yang tinggi di kalangan prajurit TNI.
Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk memastikan TNI tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tanpa menyalahgunakan kekuatan yang dimiliki. Operasi ini juga merupakan komitmen nyata Kodam VI/Mulawarman dalam menegakkan disiplin, hukum, dan tata tertib di lingkungan TNI.
Kolaborasi dan Pengawasan
Kolaborasi dengan Polri dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Kerja sama antar lembaga penegak hukum ini akan memastikan pengawasan yang komprehensif dan efektif terhadap seluruh prajurit TNI. Dengan demikian, diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran hukum dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap TNI.
Sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel juga akan terus ditingkatkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap pelanggaran hukum ditangani secara adil dan proporsional. Proses hukum yang adil dan transparan akan memperkuat integritas dan kepercayaan terhadap TNI.
Kesimpulan
Operasi Gaktib dan Yustisi POM 2025 yang diinisiasi Kodam VI/Mulawarman merupakan langkah strategis dalam membangun disiplin dan profesionalisme prajurit TNI. Dengan pendekatan yang edukatif dan kolaboratif, diharapkan operasi ini dapat menciptakan lingkungan TNI yang lebih tertib, taat hukum, dan berintegritas tinggi dalam menjaga kedaulatan NKRI. Keberhasilan operasi ini akan berdampak positif pada citra TNI di mata masyarakat.