Kodim Pasangkayu Awasi Distribusi Pupuk, Pastikan Tepat Sasaran
Kodim 1427 Pasangkayu, Sulawesi Barat, berkolaborasi dengan penyuluh pertanian mengawasi penyaluran pupuk agar tepat sasaran dan membantu petani meningkatkan produksi padi demi ketahanan pangan nasional.

TNI kawal distribusi pupuk di Pasangkayu untuk ketahanan pangan. Kodim 1427 Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, gencar mengawasi penyaluran pupuk kepada petani padi. Langkah ini dilakukan agar pupuk benar-benar sampai ke tangan petani yang membutuhkan dan mendukung program ketahanan pangan nasional. Pengawasan dimulai sejak Minggu, 26 Januari 2024.
Letkol Czi Dony Siswanto, Dandim 1427 Pasangkayu, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari pendampingan Kodim terhadap petani. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung swasembada pangan pemerintah. Kodim berkomitmen membantu petani, termasuk mengatasi kendala dalam memperoleh pupuk.
Proses pengawasan melibatkan kerjasama TNI, penyuluh pertanian, dan petani itu sendiri. Mereka telah berkoordinasi untuk memetakan kebutuhan pupuk dan memastikan distribusi yang tepat sasaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyimpangan dan memastikan seluruh petani mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan.
Sistem pengawasan yang diterapkan cukup ketat. Petani diwajibkan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat menerima pupuk. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pupuk hanya diberikan kepada petani yang berhak. Penyuluh pertanian juga akan mendata kelompok tani secara terstruktur agar distribusi pupuk lebih terorganisir.
Babinsa TNI di setiap desa juga berperan aktif dalam proses pengawasan. Petani yang mengalami kesulitan mendapatkan pupuk dapat melapor kepada Babinsa untuk mendapatkan bantuan dan solusi. Sistem pelaporan ini diharapkan mampu mendeteksi dan mengatasi permasalahan distribusi pupuk secara cepat dan tepat.
Yonatan Tunliu, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tikke, Kabupaten Pasangkayu, menambahkan bahwa pendataan petani yang terstruktur sangat penting. Dengan pendataan yang baik, distribusi pupuk dapat lebih akurat dan efisien. Target produksi padi Kabupaten Pasangkayu mencapai 2.925 ton per tahun, sementara kebutuhan pupuk pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 6409 ton.
Kerjasama yang solid antara Kodim Pasangkayu, penyuluh pertanian, dan petani diharapkan dapat memastikan distribusi pupuk tepat sasaran dan meningkatkan produksi padi di Kabupaten Pasangkayu. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak. Dengan pengawasan yang ketat dan pendataan yang akurat, diharapkan tidak ada lagi petani yang kesulitan mendapatkan pupuk dan program ketahanan pangan dapat terwujud.