Kolinlamil Siap Kirim KRI untuk Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025
Panglima Kolinlamil memastikan keterlibatan dalam MNEK 2025 dengan mengirimkan sejumlah KRI untuk mendukung latihan bersama antarnegara di Selat Badung, Bali, yang mencakup latihan laut, pertukaran informasi, dan kegiatan sosial.

Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo, memastikan Kolinlamil akan berpartisipasi dalam Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-5 tahun 2025. Kolinlamil akan mengirimkan sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mendukung acara akbar tersebut di Bali.
Meskipun jumlah pasti KRI yang akan dikerahkan belum ditentukan, Laksda Krisno menegaskan kesiapan Kolinlamil. Keputusan final terkait komposisi kapal akan mempertimbangkan luas area latihan dan partisipasi negara lain. "Insyaallah dari 17 kapal yang ikut serta itu nanti Kolinlamil akan dapat (kuota KRI) tapi untuk komposisinya saat ini juga masih akan ditentukan dengan luasan area, karena kami juga masih menunggu kepastian akhir dari pada negara-negara lain yang akan bergabung," ujar Laksda Krisno saat ditemui di Kolinlamil, Jakarta Utara.
Fokus utama Kolinlamil saat ini adalah mempersiapkan distribusi logistik dan pergerakan pasukan serta armada untuk MNEK. "Memang tugas dan tanggung jawab Kolinlamil ini melaksanakan pergeseran material dan logistik, pastinya kami akan terlibat untuk menggeser logistik personel yang berasal dari daerah-daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, kemudian dari pulau-pulau lain," jelasnya. Peran Kolinlamil sangat krusial dalam memastikan kelancaran operasi logistik selama latihan berlangsung.
MNEK, latihan non-kombatan yang diselenggarakan setiap dua tahun oleh TNI AL sejak 2014, bertujuan memperkuat kerja sama dan interoperabilitas angkatan laut negara-negara Asia Pasifik. Latihan ini mencakup operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana (HA/DR), serta pengamanan laut. Tahun ini, TNI AL mengundang 58 negara, dengan 38 negara, termasuk Indonesia, memastikan kehadirannya di Bali.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, mengumumkan akan ada 21 kapal perang asing dan 17 KRI yang berpartisipasi dalam latihan di Selat Badung. Selain kapal perang, akan hadir pula lima helikopter, tiga pesawat patroli maritim (MPA), dan 17 KRI dari TNI AL. Latihan ini melibatkan negara-negara seperti Australia, Perancis, India, Jepang, Malaysia, dan banyak lainnya, masing-masing mengirimkan satu hingga tiga kapal.
MNEK 2025 tidak hanya fokus pada latihan maritim. Acara ini juga mencakup forum pertukaran pengalaman antar perwira, pertemuan bilateral, simposium keamanan maritim internasional (IMSS), pameran pertahanan, dan berbagai kegiatan budaya di Bali. Selain itu, ada pula program bakti sosial, seperti engineering civic action program (ENCAP) yang meliputi renovasi fasilitas nelayan, pembangunan MCK, dan pengaspalan jalan di Karangasem, Bali.
Program bakti kesehatan atau medical civic assistance program (MEDCAP) juga akan dilaksanakan, termasuk pemeriksaan kesehatan, donor darah, sunatan massal, operasi katarak dan bibir sumbing. Kegiatan MEDCAP akan dilakukan di KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 di Karangasem pada 17 Februari 2025. MNEK 2025 menjadi ajang penting untuk memperkuat kerja sama internasional dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.