Prabowo Subianto Akan Tinjau Armada Perang di MNEK 2025
Menhan Prabowo Subianto dijadwalkan meninjau kapal perang dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali pada 16 Februari 2025, yang melibatkan 39 negara dan berbagai kegiatan.
![Prabowo Subianto Akan Tinjau Armada Perang di MNEK 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220140.657-prabowo-subianto-akan-tinjau-armada-perang-di-mnek-2025-1.jpg)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali. Kunjungan ini akan bertepatan dengan peninjauan armada perang atau fleet review yang akan diselenggarakan pada 16 Februari 2025.
Latihan Bersama di MNEK 2025
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, mengonfirmasi rencana kehadiran Prabowo Subianto. Beliau akan berkesempatan menginspeksi kapal-kapal perang dari berbagai negara peserta MNEK. Hal ini disampaikan Laksamana Ali di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta Selatan.
MNEK 2025, yang dibuka pada 15 Februari 2025, merupakan latihan bersama non-kombatan yang rutin diadakan setiap dua tahun sekali oleh TNI AL sejak 2014. Latihan ini bertujuan memperkuat kerja sama dan interoperabilitas angkatan laut negara-negara di kawasan Asia Pasifik, khususnya dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana (HA/DR), serta menjaga keamanan laut.
Tahun ini, sebanyak 39 negara telah mengkonfirmasi kehadirannya, termasuk Indonesia sebagai tuan rumah. Dari jumlah tersebut, sejumlah negara akan mengirimkan kapal perangnya untuk berpartisipasi dalam fleet review. Ini menunjukkan komitmen internasional yang kuat terhadap kerja sama maritim.
Peserta dan Kapal Perang
Sebanyak 21 kapal perang asing dan 17 kapal perang Republik Indonesia (KRI) akan mengikuti latihan bersama di Selat Badung. Negara-negara yang mengirimkan kapal perangnya antara lain Australia, Prancis, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, Iran, Korea Selatan, dan China. Rusia mengirimkan tiga kapal, sementara Malaysia, Iran, Singapura, dan India masing-masing mengirimkan dua kapal.
Selain negara-negara tersebut, negara peserta MNEK 2025 lainnya termasuk Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chili, Kolombia, Fiji, Irak, Italia, Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Keikutsertaan negara-negara ini menunjukkan jangkauan luas dan pentingnya MNEK dalam menjaga stabilitas regional.
Rangkaian Kegiatan MNEK 2025
MNEK 2025 tidak hanya mencakup latihan di laut dan pangkalan. Ada juga forum pertukaran pengalaman dan wawasan antarperwira (SMEE), pertemuan bilateral, International Maritime Security Symposium (IMSS), pameran pertahanan, dan kegiatan budaya di Bali. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat hubungan antarnegara dan berbagi pengetahuan.
Sebagai bagian dari kegiatan sosial, program bakti sosial (ENCAP) akan dilaksanakan di Desa Antiga Kelod, Karangasem, Bali, selama 45 hari dimulai sejak 1 Januari 2025. Program ini meliputi renovasi gudang peralatan nelayan, pembangunan fasilitas MCK, dan pengaspalan jalan. Selain itu, ada juga bakti kesehatan (MEDCAP) yang mencakup pemeriksaan kesehatan, operasi katarak, dan operasi bibir sumbing.
Bakti kesehatan akan dilakukan di KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang akan bersandar di Dermaga Tanah Ampo, Karangasem, pada 17 Februari 2025. Kegiatan ini menunjukkan komitmen TNI AL tidak hanya pada latihan militer, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
MNEK 2025 menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama maritim dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Kehadiran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto semakin menegaskan komitmen Indonesia dalam kegiatan ini. Selain latihan militer, MNEK juga menekankan pada kerja sama kemanusiaan dan pembangunan masyarakat.