Kapal Perang Prancis Siap Ikuti Latihan MNEK 2025 di Bali
Fregat Vendemiaire dan pesawat pengintai Falcon 200 Prancis tiba di Bali untuk berpartisipasi dalam Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025, menunjukkan komitmen pada stabilitas regional dan keamanan maritim.

Denpasar, 15 Februari 2024 - Kehadiran fregat Vendemiaire milik Angkatan Laut Prancis di perairan Tanjung Benoa, Bali menandai kesiapan Prancis dalam mengikuti Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025. Kedatangan kapal perang ini bersama pesawat pengintai maritim Falcon 200 dari Kaledonia Baru menunjukkan komitmen kuat Prancis terhadap stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Kesiapan Operasional dan Kerja Sama Bilateral
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, menekankan pentingnya partisipasi Prancis dalam MNEK 2025. Beliau menyatakan bahwa latihan ini merupakan bentuk peningkatan kesiapan operasional dalam menghadapi tantangan maritim bersama, seperti keamanan laut, pencurian ikan ilegal, dan penanggulangan bencana. Hal ini juga memperkuat kerja sama bilateral yang sudah terjalin antara Prancis dan Indonesia.
Penone menambahkan, "Kami adalah negara Indo-Pasifik dan memiliki kerja sama erat dengan Indonesia. Maka, penting bagi kami untuk berlatih, bekerja sama dengan mitra kami di kawasan ini, serta menghadapi berbagai ancaman maritim…"
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kerja sama ini telah terjalin sejak lama, khususnya sejak masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Hubungan bilateral yang kuat ini menjadi landasan bagi peningkatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk keamanan maritim.
Latihan Bersama dan Visi yang Sama
Selain MNEK 2025, Indonesia juga turut berpartisipasi dalam latihan La Perouse 25 yang diprakarsai oleh Angkatan Laut Prancis. Kolaborasi ini menunjukkan kesamaan visi antara kedua negara dalam memperkuat keamanan maritim, bantuan kemanusiaan, dan tanggap bencana. Komitmen bersama ini menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan global.
Vendemiaire, kapal fregat kelas Floreal yang bermarkas di Noumea, Kaledonia Baru, dirancang untuk berbagai misi, termasuk penegakan kedaulatan di zona ekonomi eksklusif Prancis, bantuan kemanusiaan, dan kerja sama internasional. Kehadirannya di MNEK 2025 menunjukkan keseriusan Prancis dalam kontribusi terhadap keamanan regional.
Komitmen Prancis terhadap Keamanan Indo-Pasifik
Panglima Angkatan Bersenjata Prancis di Asia-Pasifik (ALPACI), Laksamana Muda Guillaume Pinget, menegaskan bahwa kehadiran Vendemiaire menunjukkan komitmen Prancis terhadap keamanan Indo-Pasifik. Ia menyatakan kesiapan kapal tersebut untuk berpartisipasi dalam latihan bersama tersebut. "Hari ini, saya berkesempatan mengunjungi fregat Vendemiaire yang akan berpartisipasi dalam latihan Komodo 2025. Kapal ini hampir siap untuk parade besok," kata Pinget.
Partisipasi Prancis dalam MNEK 2025 tidak hanya terfokus pada keamanan maritim, tetapi juga mencakup isu-isu global seperti perubahan iklim dan bantuan kemanusiaan. Prancis berkomitmen untuk menghadapi berbagai tantangan di kawasan ini, termasuk dampak perubahan iklim terhadap masyarakat di Pasifik Selatan, serta kesiapan dalam operasi bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.
Mengatasi Ancaman Maritim
Selain itu, Prancis juga aktif dalam memerangi aktivitas ilegal di laut, seperti penangkapan ikan ilegal dan penyelundupan narkotika. "Keamanan maritim adalah prioritas kami. Kami bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk menghadapi ancaman seperti penangkapan ikan ilegal dan perdagangan narkotika di perairan Indo-Pasifik," tegas Pinget. Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Indo-Pasifik.
Dengan kedatangan Vendemiaire dan Falcon 200, Prancis siap berkontribusi secara signifikan dalam MNEK 2025. Partisipasi aktif ini menunjukkan komitmen Prancis terhadap kerja sama regional dan keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.