Korban Minuman Oplosan di Cianjur Bertambah Jadi Empat Orang
Jumlah korban tewas akibat minuman oplosan di Desa Kademangan, Cianjur, bertambah menjadi empat orang, sementara delapan lainnya dirawat di rumah sakit setelah pesta miras oplosan yang menggunakan alkohol murni 96 persen.
![Korban Minuman Oplosan di Cianjur Bertambah Jadi Empat Orang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/190239.599-korban-minuman-oplosan-di-cianjur-bertambah-jadi-empat-orang-1.jpg)
Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat kembali berduka. Jumlah korban meninggal dunia akibat mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan telah meningkat menjadi empat orang. Kejadian ini menambah keprihatinan atas bahaya konsumsi miras oplosan yang mengancam kesehatan dan nyawa. Polisi dan petugas kesehatan tengah gencar melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada korban lain yang belum teridentifikasi.
Tragedi Minuman Oplosan di Cianjur
Insiden memilukan ini bermula dari pesta miras oplosan yang melibatkan sembilan orang warga Desa Kademangan pada Kamis (6/2) dan Jumat (7/2) malam. Mereka mengonsumsi minuman keras yang dicampur dengan alkohol murni 96 persen. Kapolsek Mande, AKP Dadeng, mengungkapkan bahwa salah satu korban, J (43), meninggal di rumahnya setelah mengeluh sakit dada dan perut. Korban lainnya yang meninggal dunia adalah H (34), G (29), dan E (55).
AKP Dadeng menambahkan, "Kami mendapat kabar pada Sabtu siang ada seorang warga yang meninggal karena minuman keras oplosan. Korban tidak sempat dibawa ke rumah sakit karena kondisinya kritis hingga akhirnya meninggal." Keempat korban tersebut merupakan warga Desa Kademangan yang sama.
Korban Meningkat, Penanganan Medis Ditingkatkan
Tidak hanya korban meninggal, jumlah korban yang dirawat di rumah sakit juga bertambah. Awalnya tercatat enam orang, kini meningkat menjadi delapan orang. Dua korban baru yang dirawat di rumah sakit sebelumnya tidak dilaporkan, namun setelah petugas mendapat informasi, mereka langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Kasatnarkoba Polres Cianjur, AKP Septian Pratama, menjelaskan kronologi kejadian. "Setelah pulang ke rumah masing-masing, sejumlah pemuda keracunan sehingga dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu dini hari," ujarnya. Polisi saat ini tengah mendalami kasus tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Menanggapi peningkatan jumlah korban, pihak kepolisian dan petugas kesehatan meningkatkan upaya penyisiran di perkampungan untuk memastikan tidak ada korban lain yang membutuhkan pertolongan medis. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menghindari konsumsi minuman keras oplosan yang berisiko tinggi terhadap kesehatan.
Polisi juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memberikan informasi terkait kasus ini. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk mencegah dan menangani kasus minuman keras oplosan di masa mendatang. Langkah-langkah preventif dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya miras oplosan juga perlu ditingkatkan.
Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya mengonsumsi minuman keras oplosan. Alkohol murni 96 persen yang dicampur dengan minuman lain terbukti sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan menghindari konsumsi minuman keras oplosan demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.