Tragedi Miras Oplosan Cianjur: Tiga Tewas, Enam Kritis
Pesta miras oplosan di Cianjur menewaskan tiga orang dan meracuni enam lainnya; polisi dalami kasus dan imbau warga aktif lapor peredaran miras ilegal.
![Tragedi Miras Oplosan Cianjur: Tiga Tewas, Enam Kritis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/150043.161-tragedi-miras-oplosan-cianjur-tiga-tewas-enam-kritis-1.jpg)
Kecelakaan maut akibat pesta miras oplosan mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Tiga warga Desa Kademangan, Kecamatan Mande, meregang nyawa setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan yang mengandung alkohol 96 persen. Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis dan Jumat malam, 27 dan 28 Juli 2024, dan terungkap pada Sabtu, 29 Juli 2024. Selain tiga korban meninggal, enam lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Tragedi Miras Oplosan dan Penyelidikan Polisi
AKP Septian Pratama, Kasatnarkoba Polres Cianjur, menjelaskan bahwa sembilan orang terlibat dalam pesta miras tersebut. Mereka memesan alkohol murni 96 persen secara daring. Alkohol tersebut, yang biasanya digunakan untuk keperluan medis seperti disinfektan, dicampur dengan minuman lain dan dikonsumsi hingga menyebabkan keracunan massal. Dua korban meninggal dunia di RSUD Cianjur dan RSDH Cianjur, sementara satu korban lainnya meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Polisi telah mengamankan barang bukti berupa satu jerigen alkohol murni sisa pesta miras tersebut. AKP Septian menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Langkah-langkah yang akan diambil termasuk patroli rutin ke berbagai wilayah di Cianjur untuk menekan kejadian serupa, serta razia miras ilegal di berbagai lokasi. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan peredaran miras, narkoba, dan obat-obatan terlarang di lingkungan sekitar mereka.
Kondisi Korban dan Imbauan Kepolisian
Hingga Sabtu siang, dari enam korban yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur, dua orang telah menunjukkan kondisi membaik. Namun, empat lainnya masih dalam kondisi kritis dan membutuhkan perawatan intensif. Kasus ini menjadi sorotan dan menyadarkan pentingnya pengawasan peredaran miras ilegal serta kesadaran masyarakat untuk menghindari konsumsi minuman keras oplosan.
Polisi menekankan bahaya mengonsumsi miras oplosan yang dapat berakibat fatal. Alkohol 96 persen, yang seharusnya digunakan untuk keperluan medis, sangat berbahaya jika dikonsumsi secara langsung atau dicampur dengan minuman lain tanpa pengawasan ahli. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya edukasi dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Langkah Pencegahan dan Kesadaran Masyarakat
Selain penyelidikan dan penegakan hukum, upaya pencegahan juga perlu dilakukan secara komprehensif. Edukasi kepada masyarakat tentang bahaya miras oplosan dan pentingnya melaporkan peredaran miras ilegal sangat penting. Kerja sama antara kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat krusial dalam memberantas peredaran miras ilegal dan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang ditimbulkannya. Pentingnya kesadaran masyarakat untuk menghindari konsumsi miras oplosan juga harus terus digaungkan.
Pihak kepolisian berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan bijak dalam memilih minuman yang dikonsumsi. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali dan memakan korban jiwa lainnya. Langkah tegas dan kolaboratif dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari bahaya miras oplosan.
Kesimpulan
Tragedi miras oplosan di Cianjur menjadi bukti nyata bahaya mengonsumsi minuman keras yang tidak aman. Tiga nyawa melayang dan enam lainnya masih berjuang melawan dampak keracunan. Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam upaya memberantas peredaran miras ilegal dan menciptakan lingkungan yang lebih aman.