Miris! Puluhan Warga Binaan Lapas Bukittinggi Diduga Keracunan Miras Oplosan, Satu Meninggal
Tragedi keracunan massal menimpa puluhan warga binaan Lapas Bukittinggi akibat miras oplosan, mengakibatkan satu korban meninggal dan lainnya kritis.

Bukittinggi, 1 Mei 2024 - Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi. Puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan. Tragedi ini mengakibatkan satu WBP meninggal dunia dan puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Peristiwa nahas ini terungkap setelah satu WBP ditemukan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bukittinggi pada Rabu (30/4) sore. Menurut Humas RSUD Bukittinggi, Nugrahadi, korban meninggal sekitar pukul 16.30 WIB setelah sebelumnya dilarikan ke IGD dalam kondisi kritis sejak pukul 14.00 WIB. Diagnosa awal menunjukkan korban mengalami keracunan alkohol atau intoksikasi. "Benar, ada satu pasien yang kami terima jam 14.00 WIB diantar oleh mobil operasional Lapas Bukittinggi. Meninggal jam 16.30 setelah dirawat di IGD. Diagnosa awal terjadi intoksikasi atau keracunan alkohol," ungkap Nugrahadi.
Tidak hanya satu korban, sebanyak 22 WBP lainnya juga mengalami gejala serupa dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Kondisi mereka beragam, sebagian dalam kondisi kritis.
Korban Kritis dan Penyelidikan Kepolisian
Direktur RSAM Bukittinggi, Busril, mengungkapkan kondisi memprihatinkan para korban. "Dua orang dalam status merah (kritis) dan dirawat di ICU dengan dipasang ventilator, 11 orang berstatus kuning," jelasnya. Para WBP tersebut dirawat di bawah pengawasan ketat petugas Lapas. Busril menambahkan bahwa hasil pemeriksaan sementara menunjukkan miras oplosan tersebut bercampur dengan bahan baku pembuatan parfum.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian langsung bergerak cepat. Petugas kepolisian dan Tim Inafis dari Polresta Bukittinggi segera menuju ke Lapas Bukittinggi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengungkap penyebab pasti kejadian ini dan menyelidiki asal-usul miras oplosan tersebut. Proses penyelidikan masih berlangsung.
Sementara itu, Kepala Lapas Bukittinggi, Herdianto, membenarkan adanya puluhan WBP yang dilarikan ke rumah sakit. Namun, ia belum dapat memberikan keterangan lebih detail. "Benar ada warga binaan dirawat di rumah sakit. Namun untuk detail data selanjutnya, saya minta rekan wartawan bersabar menunggu keterangan resmi bersama Kanwil Kemenkumham Sumbar yang menuju ke Bukittinggi," ujar Herdianto.
Dugaan Keracunan Miras Oplosan dan Bahaya Konsumsi Miras Ilegal
Dugaan sementara mengarah pada keracunan akibat miras oplosan yang dikonsumsi para WBP. Kejadian ini menyoroti bahaya konsumsi minuman keras ilegal yang dapat berakibat fatal. Campuran bahan kimia berbahaya dalam miras oplosan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, bahkan kematian. Pemerintah dan pihak terkait perlu meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat akan bahaya mengonsumsi miras oplosan.
Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan di dalam Lapas. Bagaimana miras oplosan bisa masuk ke dalam lingkungan Lapas? Pertanyaan ini perlu dijawab secara transparan dan tuntas melalui penyelidikan yang menyeluruh. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan keamanan dan pengawasan di lingkungan Lapas untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Pihak berwenang perlu melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan pertanggungjawaban atas kejadian ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perhatian serius terhadap kesehatan dan keselamatan warga binaan di Lapas menjadi hal yang krusial.
Semoga para korban yang masih dirawat dapat segera pulih dan kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.