19 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Kembali Pasca Keracunan Massal, Dua Lainnya Masih Dirawat Intensif
Sebanyak 19 warga binaan Lapas Bukittinggi yang mengalami keracunan massal akibat minuman keras oplosan telah kembali ke lapas setelah menjalani perawatan, sementara dua lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit.

Sebanyak 21 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan pada Rabu, 30 April 2024. Kejadian ini mengakibatkan dua WBP meninggal dunia, satu di RSAM Bukittinggi dan satu lagi di RSUD Bukittinggi. Saat ini, 19 WBP telah kembali ke Lapas setelah menjalani perawatan medis, sementara dua lainnya masih dirawat intensif di Ruang ICU RSAM Bukittinggi dengan bantuan ventilator.
Wakil Direktur Pelayanan RSAM Bukittinggi, Vera Mayasari, membenarkan informasi tersebut. "Hingga hari ini 19 orang sudah dikembalikan ke Lapas. Sisa dua orang masih menjalani perawatan intensif," ujar Vera di Bukittinggi, Sabtu (3/5). Pihak rumah sakit telah memberikan penanganan maksimal kepada seluruh korban keracunan. Kondisi dua WBP yang masih dirawat, berinisial F dan D, masih terus dipantau secara ketat oleh tim medis.
Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan dan menjadi fokus perhatian pihak berwenang. Polisi, bersama tim investigasi gabungan dari Kanwil Dirjen Imigrasi dan Pemasyarakatan Provinsi Sumatera Barat, tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti keracunan massal ini dan menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab. Kapolda Provinsi Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, telah memerintahkan Kapolres Bukittinggi untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. "Saya telah memerintahkan Kapolres Bukittinggi untuk diteliti dan dikaji kasus keracunan narapidana di Lapas Kelas IIA Bukittinggi," tegas Kapolda.
Penyebab Keracunan dan Penyelidikan Kepolisian
Penyebab pasti keracunan massal ini masih dalam tahap penyelidikan. Dugaan sementara mengarah pada konsumsi miras oplosan yang beredar di dalam Lapas. Tim investigasi gabungan tengah bekerja keras untuk mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak, termasuk para WBP yang selamat dan petugas Lapas. Proses penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap seluruh fakta dan memberikan keadilan bagi para korban.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang terkait dengan kasus ini. Langkah-langkah penyelidikan yang komprehensif dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak yang lolos dari jerat hukum. Hasil penyelidikan akan diumumkan kepada publik setelah proses investigasi selesai dan bukti-bukti telah tercukupi.
Kapolres Bukittinggi, beserta jajarannya, berkomitmen untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas. Kerja sama yang baik antara kepolisian, pihak Lapas, dan tim investigasi diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Kondisi Terkini Warga Binaan dan Langkah Pencegahan
Sebanyak 19 WBP yang telah kembali ke Lapas Bukittinggi dalam kondisi stabil dan telah mendapatkan perawatan lanjutan di dalam lapas. Pihak lapas memastikan untuk memberikan pengawasan ketat dan meningkatkan keamanan untuk mencegah peredaran miras oplosan di lingkungan lapas. Sementara itu, dua WBP yang masih dirawat intensif di RSAM Bukittinggi mendapatkan perawatan medis terbaik dan terus dipantau kondisinya.
Pihak Lapas Kelas IIA Bukittinggi berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di lingkungan lapas. Langkah-langkah pencegahan akan diperketat untuk mencegah peredaran barang terlarang, termasuk miras oplosan, di dalam lapas. Kerjasama dengan pihak berwenang akan terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan lapas yang aman dan kondusif bagi seluruh warga binaan.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait. Pentingnya pengawasan ketat dan langkah pencegahan yang efektif harus terus ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan dan kesehatan seluruh warga binaan.
Selain itu, pihak Lapas juga akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada warga binaan mengenai bahaya mengonsumsi miras oplosan. Program pembinaan dan konseling akan diperkuat untuk mencegah perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Semua upaya ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan lapas yang lebih aman dan sehat.
Kejadian keracunan massal ini menyoroti pentingnya pengawasan dan pencegahan peredaran barang terlarang di lingkungan lapas. Langkah-langkah yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi warga binaan.