KPK Dalami Dugaan Hasto Kristiyanto Danai Pelarian Harun Masiku
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan keterlibatan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam mendanai pelarian Harun Masiku, buronan kasus suap PAW DPR RI.

Jakarta, 21 Februari 2025 - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut dugaan keterlibatan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, dalam membiayai pelarian Harun Masiku, tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan bahwa penyidik sedang mendalami peran Hasto dalam pelarian Masiku yang telah berlangsung selama lima tahun. Penyelidikan ini berfokus pada dugaan penyediaan dana oleh Hasto untuk mendukung pelarian Masiku, mengingat pelarian selama periode tersebut membutuhkan sumber daya finansial yang signifikan.
Asep menjelaskan bahwa pelarian Masiku yang berhasil menghindari kejaran KPK selama lima tahun menunjukkan adanya dukungan finansial yang kuat. "Karena orang melarikan diri kan tidak bisa kerja dan lain-lain, karena dia ketahuan sama khalayak. Dia pasti bersembunyi dan tentu untuk kebutuhan hidup sehari-harinya harus ada yang menanggung, itu yang sedang kami dalami," ujar Asep. Meskipun demikian, Asep enggan memberikan detail lebih lanjut terkait temuan penyidik, dengan alasan hal tersebut merupakan bagian dari materi penyidikan yang masih berlangsung.
Penahanan Hasto Kristiyanto sendiri telah dilakukan pada Kamis malam (20/2/2025) selama 20 hari ke depan, terhitung mulai tanggal 20 Februari hingga 11 Maret 2025 di Rutan KPK. KPK menerapkan pasal perintangan penyidikan yang diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Hal ini didasarkan pada dugaan intervensi Hasto yang menyebabkan Masiku lolos dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK dan menjadi buronan hingga saat ini.
Dugaan Intervensi dan Perintangan Penyidikan
Menurut keterangan KPK, pada 8 Januari 2020, KPK melakukan OTT terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kasus suap PAW anggota DPR RI, dengan Harun Masiku sebagai salah satu target. Namun, Hasto diduga mengintervensi proses OTT tersebut. Hasto memerintahkan Nur Hasan, penjaga Rumah Aspirasi yang biasa digunakan sebagai kantor Hasto, untuk menghubungi Harun Masiku agar merendam ponselnya dan melarikan diri. Akibat tindakan tersebut, Harun Masiku berhasil menghindari penangkapan dan menjadi buronan hingga saat ini.
Tidak hanya itu, pada 6 Juni 2024, sebelum diperiksa sebagai saksi oleh KPK, Hasto juga memerintahkan stafnya, Kusnadi, untuk menenggelamkan ponsel yang berada dalam penguasaan Kusnadi. Ponsel tersebut diduga berisi informasi yang berkaitan dengan pelarian Masiku. Lebih lanjut, penyidik KPK juga menemukan bukti bahwa Hasto mengumpulkan beberapa orang terkait kasus Harun Masiku dan menginstruksikan mereka untuk memberikan keterangan yang tidak benar kepada KPK, diduga untuk menghambat proses penyidikan.
Semua tindakan tersebut diduga bertujuan untuk merintangi dan mempersulit proses penyidikan kasus suap yang sedang berjalan. KPK terus mendalami kasus ini untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab.
Kronologi Peristiwa dan Bukti yang Ditemukan
- 8 Januari 2020: KPK melakukan OTT terkait kasus suap PAW anggota DPR RI, Harun Masiku menjadi target.
- Dugaan Intervensi Hasto: Hasto diduga memerintahkan Nur Hasan untuk menghubungi Harun Masiku agar melarikan diri dan merendam ponselnya.
- 6 Juni 2024: Hasto diduga memerintahkan Kusnadi untuk menenggelamkan ponsel yang berisi informasi terkait pelarian Masiku.
- Pengumpulan Saksi: Hasto diduga mengumpulkan beberapa orang dan menginstruksikan mereka untuk memberikan keterangan palsu kepada KPK.
- Penahanan Hasto: Hasto ditahan KPK selama 20 hari terkait dugaan perintangan penyidikan.
KPK menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dan menjerat semua pihak yang terlibat, termasuk dugaan keterlibatan Hasto Kristiyanto dalam mendanai pelarian Harun Masiku. Proses penyidikan masih berlangsung dan KPK akan terus mengumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat kasus ini.