Kunjungan Perpustakaan Mataram Turun 50 Persen Selama Ramadhan
Tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Mataram anjlok hingga 50 persen selama Ramadhan 2025, disebabkan libur sekolah dan mahasiswa, namun Pemerintah Kota Mataram berencana buka layanan di hari Minggu.

Penurunan signifikan terjadi pada kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Mataram selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram melaporkan, kunjungan harian yang biasanya mencapai 200 orang, turun drastis hingga 50 persen menjadi sekitar 100 orang per hari. Hal ini terjadi di seluruh wilayah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram, Jemmy Nelwan, menjelaskan bahwa libur sekolah dan kepulangan mahasiswa ke daerah asal menjadi penyebab utama. Tidak adanya kunjungan dari sekolah-sekolah juga turut berkontribusi terhadap penurunan angka kunjungan tersebut. Meskipun demikian, pelayanan perpustakaan tetap beroperasi normal sesuai jam kerja, yaitu Senin-Jumat pukul 08.00-15.45 WITA dan Sabtu pukul 08.00-12.00 WITA.
Meskipun terjadi penurunan kunjungan, Pemerintah Kota Mataram tetap berkomitmen untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Langkah konkret yang sedang dipertimbangkan adalah membuka layanan perpustakaan pada hari Minggu. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap banyaknya masukan dari masyarakat yang menginginkan akses perpustakaan di hari libur. Hal ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, termasuk ibu rumah tangga yang memiliki keterbatasan waktu di hari kerja.
Layanan Perpustakaan Tetap Optimal
Meskipun kunjungan menurun, Perpustakaan Mataram tetap memberikan layanan optimal kepada pengunjung. Koleksi buku yang tersedia cukup beragam, meskipun beberapa buku telah dialihkan ke taman baca masyarakat, rusak, atau hilang. Saat ini, perpustakaan memiliki sekitar 14.727 judul buku atau 28.481 eksemplar. Selain buku fisik, perpustakaan juga menyediakan akses ke buku digital sebanyak 490 judul atau 980 eksemplar. "Kami juga menyiapkan koleksi buku digital sebanyak 490 judul 980 copy. Perpustakaan digital dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses sumber-sumber elektronik dengan alat yang menyenangkan, kapan saja dan di mana saja," kata Jemmy Nelwan.
Jemmy Nelwan menambahkan bahwa rencana pembukaan layanan di hari Minggu masih dalam tahap pertimbangan dan persiapan. Salah satu tantangan utama adalah penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk melayani pengunjung di hari Minggu. Namun, Pemerintah Kota Mataram optimistis dapat mengatasi tantangan ini dan memberikan layanan perpustakaan yang lebih baik bagi masyarakat.
Pembukaan layanan di hari Minggu diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap sumber bacaan dan informasi. Dengan demikian, perpustakaan dapat lebih berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di Kota Mataram.
Aset Perpustakaan Mataram
Perpustakaan Mataram memiliki aset buku bacaan yang cukup banyak. Data Diarpus menyebutkan, sejak berdirinya, perpustakaan telah mengoleksi 42.653 judul buku atau 61.846 eksemplar. Namun, karena beberapa faktor seperti pengalihan ke taman baca masyarakat, kerusakan, dan kehilangan, jumlah buku yang tersedia saat ini berkurang menjadi 14.727 judul atau 28.481 eksemplar. Meskipun demikian, jumlah ini masih tergolong cukup banyak dan mampu memenuhi kebutuhan bacaan masyarakat.
Selain buku fisik, Perpustakaan Mataram juga menyediakan koleksi buku digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Koleksi buku digital ini berjumlah 490 judul atau 980 eksemplar. Ketersediaan buku digital ini semakin mempermudah akses masyarakat terhadap informasi dan pengetahuan.
Dengan adanya koleksi buku fisik dan digital, Perpustakaan Mataram berupaya untuk memenuhi kebutuhan bacaan masyarakat yang beragam. Perpustakaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan koleksi buku agar dapat menjadi pusat pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Mataram.
Rencana pembukaan layanan di hari Minggu diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang ada.