Lanud SIM Aceh Panen Padi 6 Hektare, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Lanud Sultan Iskandar Muda Aceh panen padi di lahan seluas enam hektare, sebagai wujud komitmen mendukung Ketahanan Pangan Nasional dan memberdayakan petani sekitar.

Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh berhasil memanen padi seluas enam hektare pada Rabu, 19 Maret 2025. Panen raya ini merupakan bagian dari komitmen TNI AU dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. Kegiatan panen yang berlokasi di areal persawahan kompleks Lanud SIM, Blangbintang, Aceh Besar, ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud SIM, Kolonel Pnb Hantarno Edi Sasmoyo, dan turut dihadiri Wakil Bupati Aceh Besar, Syukri A Jalil.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar panen padi biasa, tetapi juga merupakan wujud nyata dari upaya Lanud SIM dalam memanfaatkan lahan kosong di kompleks pangkalan udara seluas 40 hektare. Tujuh hektare lahan telah dialihfungsikan untuk program ketahanan pangan, dengan enam hektare ditanami padi dan satu hektare lainnya ditanami jagung. Target panen padi mencapai empat setengah ton per hektare dengan masa tanam sekitar tiga bulan, dan ke depannya, diharapkan dapat ditingkatkan hingga delapan ton per hektare.
Selain itu, Lanud SIM juga aktif membina sembilan kelompok tani di sekitar pangkalan dengan total lahan 10 hektare. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani lokal dan berkontribusi pada ketahanan pangan di Aceh. Inovasi teknologi pun dijajaki, seperti penggunaan drone untuk pengelolaan lahan persawahan.
Dukungan TNI AU untuk Ketahanan Pangan Nasional
Komandan Lanud SIM, Kolonel Pnb Hantarno Edi Sasmoyo, menegaskan bahwa panen padi ini merupakan wujud nyata komitmen TNI AU dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. "Panen padi ini wujud komitmen TNI AU dalam hal ini Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional," ujarnya. Beliau juga menekankan upaya peningkatan produktivitas padi dan pemanfaatan teknologi modern dalam pengelolaan lahan.
Program ini juga mencakup pembinaan kelompok tani sekitar Lanud SIM. Hal ini menunjukkan sinergi antara TNI AU dan masyarakat dalam upaya bersama mencapai swasembada pangan. Dengan membina sembilan kelompok tani di lahan seluas 10 hektare, diharapkan produktivitas padi petani sekitar dapat meningkat secara signifikan.
Penggunaan teknologi modern, seperti drone, juga dipertimbangkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di lahan milik Lanud SIM. Hal ini menunjukkan komitmen Lanud SIM untuk terus berinovasi dalam mendukung program ketahanan pangan.
Apresiasi Pemerintah Daerah dan Harapan Swasembada Pangan
Wakil Bupati Aceh Besar, Syukri A Jalil, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan kerja keras Lanud SIM dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. "Apa yang dilakukan Lanud Sultan Iskandar Muda ini sejalan dengan penegasan Presiden RI Prabowo Subianto pada penutupan retret yang kami ikuti bahwa Indonesia harus swasembada pangan pada 2026," katanya. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga harga jual gabah agar petani tetap sejahtera.
Syukri A Jalil juga menyinggung instruksi Presiden terkait harga jual gabah minimal Rp6.500 per kilogram. Hal ini bertujuan untuk melindungi petani dari potensi kerugian akibat harga jual gabah yang rendah saat panen raya. "Kini, petani tidak perlu khawatir ketika panen harga murah. Kalau ada agen gabah yang membeli harga di bawah harga terendah, tolong orangnya dibina. Jangan petani dikorbankan. Mari tingkatkan kesejahteraan petani," tegasnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Kerja sama antara TNI AU dan pemerintah daerah ini menunjukkan sinergi yang positif dalam mencapai tujuan swasembada pangan.
Keberhasilan panen padi di Lanud SIM ini menjadi bukti nyata bahwa upaya untuk mencapai swasembada pangan dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk pemanfaatan lahan yang optimal dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan Indonesia.