Lapas Kendari Gagalkan Penyelundupan Sabu di Dalam Sabun Mandi
Lembaga Pemasyarakatan Kendari berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 1,23 gram sabu yang disembunyikan dalam sabun mandi untuk narapidana, pelaku berhasil kabur.

Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu pada Sabtu, 22 Februari 2024 sekitar pukul 11.30 WITA. Penyelundupan dilakukan melalui barang titipan berupa sabun mandi yang ditujukan kepada salah seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Modus yang digunakan cukup licik, yaitu menyembunyikan sabu-sabu di dalam batang sabun mandi. Kejadian ini bermula ketika seorang warga datang untuk menitipkan barang kepada WBP di Lapas Kendari.
Kepala Lapas Kelas IIA Kendari, Herman Mulawarman, menjelaskan kronologi kejadian. Saat petugas memeriksa barang titipan tersebut, warga yang membawa barang tersebut tiba-tiba mengaku sakit perut dan bergegas pergi ke kamar mandi. Melihat kesempatan ini, petugas langsung memeriksa barang titipan dan menemukan bungkusan mencurigakan di dalam sabun mandi. Setelah dibuka, ditemukan tiga bungkus plastik kecil berisi sabu-sabu dengan berat bruto 1,23 gram. Sayangnya, saat petugas menyadari hal tersebut, warga tersebut telah melarikan diri bersama rekannya yang menunggu di luar menggunakan sepeda motor.
Kejadian ini menunjukkan betapa liciknya modus penyelundupan narkoba yang terus berkembang. Meskipun petugas Lapas telah melakukan pemeriksaan ketat, upaya penyelundupan masih dapat terjadi. Hal ini menuntut peningkatan kewaspadaan dan strategi pengamanan yang lebih efektif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Keberhasilan penggagalan penyelundupan ini juga menjadi bukti kesigapan petugas Lapas Kendari dalam menjalankan tugasnya.
Penyelidikan dan Koordinasi dengan Pihak Kepolisian
Setelah menemukan barang bukti sabu-sabu, pihak Lapas Kendari langsung berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polresta Kendari. Barang bukti berupa sabu-sabu dan identitas pelaku penyelundupan langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Hal ini menunjukkan kerja sama yang baik antara Lapas Kendari dan pihak kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di dalam Lapas.
Pihak Lapas juga melakukan pemeriksaan terhadap WBP yang menjadi target pengiriman sabu-sabu tersebut. Hasilnya, WBP tersebut mengaku tidak mengetahui dan tidak mengenal pelaku penyelundupan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku penyelundupan telah merencanakan aksinya dengan sangat rapi dan terstruktur.
Proses penyelidikan oleh pihak kepolisian masih terus berlanjut. Upaya untuk menangkap pelaku dan mengungkap jaringan penyelundupan narkoba ini menjadi prioritas utama. Keberhasilan dalam mengungkap jaringan ini akan memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah terjadinya penyelundupan narkoba di masa mendatang.
Pentingnya Peningkatan Keamanan Lapas
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan sistem keamanan di Lapas Kendari dan lapas-lapas lainnya di Indonesia. Meskipun petugas telah berupaya maksimal, namun modus penyelundupan narkoba terus berkembang dan menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan strategi baru dalam meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan di Lapas.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan meningkatkan teknologi deteksi narkoba, memperketat pengawasan barang titipan, dan meningkatkan pelatihan bagi petugas Lapas dalam mendeteksi modus-modus penyelundupan yang baru. Selain itu, kerja sama yang baik antara Lapas dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya sangat penting untuk memberantas peredaran narkoba di dalam Lapas.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dan efisien dalam mencegah penyelundupan narkoba di dalam Lapas. Keamanan dan ketertiban di dalam Lapas harus dijaga agar proses pembinaan narapidana dapat berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya kejahatan di dalam Lapas.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya penyelundupan narkoba. Kerja sama dan koordinasi yang baik antar instansi sangat penting untuk menciptakan lingkungan Lapas yang aman dan terbebas dari narkoba.