Lapas Sleman Steril dari Barang Terlarang Usai Penggeledahan Bersama BNNK
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman bersama BNNK Sleman dan aparat keamanan menggelar penggeledahan besar-besaran, hasilnya Lapas Sleman dinyatakan steril dari barang terlarang.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sleman, Yogyakarta, menggelar penggeledahan besar-besaran di seluruh kamar hunian warga binaan pada Jumat, 21 Maret 2023. Kegiatan ini melibatkan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman, TNI, dan Polri. Penggeledahan bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas, melindungi pegawai, tahanan, narapidana, keluarga mereka, dan masyarakat yang menggunakan layanan Lapas.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas IIB Sleman, Jaka Mangir, menjelaskan bahwa penggeledahan ini dipimpin langsung oleh Kepala Pengamanan Lapas Sleman, Jaka Cahyana. Sasarannya adalah seluruh kamar hunian warga binaan, guna memastikan tidak ada barang terlarang yang beredar.
"Penggeledahan kamar hunian yang kami lakukan bersama anggota Koramil Mlati, Polsek Mlati dan BNNK Sleman ini untuk memberikan pelayanan keamanan bagi pegawai, tahanan, narapidana, keluarga narapidana dan masyarakat pengguna layanan," ungkap Jaka Mangir. Ia menekankan pentingnya upaya preventif ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
Penggeledahan Detail dan Hasilnya
Penggeledahan dilakukan secara detail dan terstruktur di setiap kamar hunian. Petugas memeriksa dengan teliti guna menemukan barang-barang terlarang seperti telepon genggam (handphone), narkoba, obat-obatan terlarang, senjata tajam, senjata tumpul, senjata api, dan benda-benda berbahaya lainnya. Hasilnya, "Pada penggeledahan ini tidak ditemukan barang terlarang, barang berbahaya ataupun barang berlebih. Lapas Sleman steril dari barang terlarang. Kondisi ini tercipta tidak lepas dari konsistensi anggota regu pengamanan yang rutin melakukan penggeledahan sehari tiga kali secara acak pada setiap pergantian regu jaga," jelas Jaka Mangir.
Keberhasilan penggeledahan ini menunjukkan efektivitas langkah-langkah keamanan yang telah diterapkan Lapas Sleman. Kebersihan Lapas dari barang terlarang juga merupakan hasil dari kerja sama yang solid antara petugas Lapas dengan instansi terkait seperti BNNK Sleman, TNI, dan Polri.
Kepala Lapas Kelas IIB Sleman, Kelik Sulistyanto, menambahkan bahwa Lapas Sleman berkomitmen memberikan layanan pengamanan paripurna. Hal ini bertujuan agar pegawai aman dan nyaman bekerja, warga binaan aman dan nyaman menjalani pidana, keluarga mereka aman dan nyaman berkunjung, serta pengguna layanan lainnya merasa aman dan nyaman.
Komitmen Keamanan dan Kenyamanan
Kelik Sulistyanto menegaskan komitmen Lapas Sleman dalam memberikan layanan keamanan dan kenyamanan kepada semua pihak. "Kegiatan penggeledahan kamar hunian ini merupakan wujud nyata komitmen praktik baik dan terpuji (prabaji) seluruh pegawai Lapas Sleman, sinergitas bersama aparatur penegak hukum dan Astacita Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan keamanan dan kedamaian masyarakat," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen Lapas Sleman dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Lebih lanjut, Kelik menjelaskan bahwa penggeledahan rutin yang dilakukan tiga kali sehari secara acak menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga Lapas Sleman agar tetap steril dari barang-barang terlarang. Sistem pengamanan yang terstruktur dan pengawasan yang ketat terbukti efektif dalam mencegah masuknya barang-barang ilegal ke dalam lingkungan Lapas.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata sinergi yang baik antara Lapas Sleman dengan BNNK Sleman, TNI, dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas. Kerja sama yang solid dan komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan Lapas yang aman dan kondusif bagi semua pihak.
Dengan demikian, penggeledahan ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga merupakan wujud nyata komitmen Lapas Sleman dalam memberikan layanan keamanan dan kenyamanan kepada seluruh pihak yang terlibat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya.