Ledakan Sampah Ancam Jabar: Sekda Minta Warga Terapkan 3R
Sekda Jabar memperingatkan potensi ledakan sampah di Bandung Raya jika pengelolaan sampah tidak segera ditingkatkan, mendorong warga untuk menerapkan prinsip 3R dan mengelola sampah dari sumbernya.

Krisis Sampah di Jabar: Ancaman Ledakan Sampah Mengintai
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, baru-baru ini menyampaikan peringatan serius terkait pengelolaan sampah di wilayah Bandung Raya. Beliau menekankan potensi "ledakan sampah" jika masyarakat tidak segera memperbaiki kebiasaan dalam mengelola sampah rumah tangga. Pernyataan ini disampaikan setelah meninjau langsung lokasi penumpukan sampah yang mengkhawatirkan di Oxbow Cicukang, Kabupaten Bandung, Selasa, 28 Januari 2025. Tumpukan sampah yang luar biasa banyak di lokasi ini hanyalah sebagian kecil masalah yang sebenarnya jauh lebih besar.
Mengapa Pengelolaan Sampah Penting?
Herman Suryatman menjelaskan pentingnya penanganan sampah sejak dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) dinilai sangat krusial. Bukan hanya rumah tangga, namun juga kantor, perusahaan, pabrik, hotel, restoran dan berbagai usaha lainnya perlu ikut serta aktif dalam menerapkan prinsip 3R. Dengan pengelolaan yang baik di tingkat rumah tangga dan tempat usaha, Sekda memperkirakan 70% masalah sampah dapat teratasi, sehingga hanya 20% residu yang perlu dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Solusi Jangka Pendek dan Panjang
Selain menekankan pentingnya 3R, Herman Suryatman juga membahas pentingnya pengelolaan sampah yang terukur untuk memastikan kapasitas Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti tetap terjaga hingga tahun 2027. TPPAS Legok Nangka yang direncanakan beroperasi pada 2028 diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengantisipasi permasalahan sampah yang terus meningkat. Dengan mengurangi sampah organik melalui program 3R, diharapkan jumlah sampah yang masuk ke TPA dapat ditekan sehingga memperpanjang usia pakai TPA yang ada.
Pembersihan Oxbow Cicukang: Upaya Konkret
Sungai mati Oxbow Cicukang sepanjang kurang lebih satu kilometer kini menjadi sorotan karena dipenuhi sampah. Sampah tersebut sebagian besar berasal dari wilayah Bandung Raya. Pembersihan sedang dilakukan dan hingga saat ini 300 meter area sudah dibersihkan dengan 200 ton sampah berhasil diangkut. Proses pembersihan ditargetkan rampung pada pertengahan Februari 2025, dengan estimasi total sampah yang perlu diangkut mencapai 850 ton.
Kerjasama Antar Instansi dan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menggandeng berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Satgas Citarum Harum, pemerintah daerah kabupaten dan kota di Bandung Raya, serta komunitas pegiat lingkungan bekerja sama untuk mempercepat proses pembersihan dan pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Kerjasama ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah sampah di Jawa Barat secara efektif.
Kesimpulan
Ancaman ledakan sampah di Jawa Barat mengharuskan tindakan cepat dan terpadu. Penerapan prinsip 3R oleh seluruh lapisan masyarakat, diimbangi dengan pengelolaan yang terukur dan kerjasama antar instansi pemerintah dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan sampah ini dan mencegah terjadinya krisis sampah di masa depan. Keberhasilan ini membutuhkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.