Menteri LH Minta Perbaikan Pengelolaan TPS3R Rawa Badak yang Dikeluhkan Warga
Menteri Lingkungan Hidup meminta Pemkot Jakarta Utara memperbaiki pengelolaan TPS3R Rawa Badak setelah menerima keluhan warga terkait penumpukan sampah dan kondisi lingkungan yang kumuh.

Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, telah meminta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara untuk segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di Rawa Badak. Permintaan ini disampaikan setelah Menteri LH melakukan inspeksi langsung ke lokasi dan menerima laporan keluhan masyarakat terkait aktivitas pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Inspeksi tersebut dilakukan pada 3 Maret 2025 dan didampingi oleh Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara, Edy Mulyanto.
Menurut Menteri Hanif, "Sehingga kami tadi memandatkan ke Pak Edy untuk menata lebih konkret. Mungkin sampahnya ditarik ke belakang, tidak langsung masyarakat itu bersentuhan dengan sampah." Keluhan masyarakat mengenai penumpukan sampah yang menyebabkan lingkungan sekitar menjadi kumuh telah disampaikan kepada Menteri LH oleh berbagai pihak, termasuk anggota Komisi XII DPR RI. Pantauan langsung di lokasi menunjukkan adanya sampah yang diletakkan secara terbuka di samping fasilitas TPS3R, bahkan beberapa sampah terlihat berserakan di jalan. Aktivitas pemulung yang mengais sampah organik dan anorganik yang bercampur juga terlihat di area tersebut.
Kondisi ini menjadi sorotan mengingat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja meluncurkan peta jalan pengelolaan sampah pada bulan Februari 2025, dengan Jakarta Utara sebagai wilayah percontohan. Menteri Hanif menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung upaya DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan sampah. "Jadi terkait dengan ini, kita akan dukung terus upaya DKI Jakarta untuk menyelesaikan segala permasalahan sampahnya," jelas Hanif. Protes warga Kelurahan Rawa Badak Utara terkait penumpukan sampah di TPS3R Jalan Inspeksi Kali Sunter pada akhir Februari 2025 menjadi pemicu utama dari inspeksi dan permintaan perbaikan ini.
Penumpukan Sampah dan Dampaknya terhadap Lingkungan
Penumpukan sampah di TPS3R Rawa Badak telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sampah yang berserakan di jalan dan penumpukan sampah yang terbuka menimbulkan pemandangan yang tidak sedap dan berpotensi menimbulkan bau tidak sedap. Kondisi ini tentu saja mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga sekitar. Selain itu, keberadaan sampah yang terbuka juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya berbagai penyakit.
Keberadaan pemulung yang mengais sampah di area tersebut juga menjadi perhatian. Meskipun pemulung memiliki peran dalam daur ulang sampah, namun aktivitas mereka di tengah tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan risiko kesehatan dan keselamatan. Pengelolaan sampah yang kurang optimal juga dapat berdampak pada pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara maupun pencemaran air.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara perlu segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan warga sekitar. Selain itu, pengelolaan sampah yang baik juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Solusi dan Langkah Ke Depan
Perbaikan pengelolaan TPS3R Rawa Badak membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menata kembali lokasi penampungan sampah agar tidak terlihat terbuka dan berserakan. Sampah perlu ditata dengan rapi dan terorganisir untuk mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga estetika kawasan. Peningkatan sistem pengangkutan sampah juga perlu dipertimbangkan untuk mencegah penumpukan sampah.
Selain itu, perlu adanya peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam upaya pengurangan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program edukasi dan sosialisasi yang efektif. Peningkatan kapasitas petugas kebersihan juga perlu dilakukan untuk memastikan pengelolaan sampah yang optimal.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagai bagian dari komitmennya dalam pengelolaan sampah, perlu memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dalam memperbaiki pengelolaan TPS3R Rawa Badak. Dukungan tersebut dapat berupa pendanaan, pelatihan, dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah. Dengan demikian, TPS3R Rawa Badak dapat menjadi contoh pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan pengelolaan TPS3R Rawa Badak dapat menjadi lebih baik dan tidak lagi menimbulkan keluhan dari masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga Jakarta Utara. Dengan adanya perbaikan ini, diharapkan Jakarta Utara dapat menjadi contoh penerapan peta jalan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.
Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di TPS3R Rawa Badak dan menjadikan wilayah tersebut sebagai contoh pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan, sesuai dengan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam program pengelolaan sampahnya.