Sudin LH Jaksel Perbarui TPS Pancoran, Dorong Pengelolaan Sampah Maksimal
Suku Dinas LH Jaksel melakukan pembaruan TPS di Pancoran dan berencana membangun empat fasilitas pengolahan sampah 3R pada 2024 untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di Jakarta Selatan.

Jakarta, 22 April 2024 - Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan (Sudin LH Jaksel) tengah berupaya meningkatkan pengelolaan sampah di wilayahnya. Pembaruan tempat penampungan sampah sementara (TPS) di Pancoran menjadi salah satu langkah konkrit yang dilakukan. Upaya ini juga mencakup rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle) di beberapa wilayah Jakarta Selatan.
Kepala Sudin LH Jakarta Selatan, Mohamad Amin, menjelaskan bahwa pembaruan TPS di Pancoran dekat rel kereta api bertujuan untuk meningkatkan estetika dan pengelolaan sampah yang lebih tertata. "Ada pembaharuan TPS yang ada di Pancoran dekat tepi rel, kita sedang memperbaiki itu supaya lebih bagus," ujar Amin saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Langkah-langkah perbaikan meliputi pemasangan pagar untuk menutup area TPS agar terlihat lebih rapi dan mengurangi dampak visual negatif terhadap lingkungan sekitar. "Nanti di depan itu kita buat lebih tertutup," tambahnya. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah 3R
Sudin LH Jaksel juga memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan pengelolaan sampah. Pada tahun 2024, direncanakan pembangunan empat fasilitas pengolahan sampah berkonsep 3R (reduce, reuse, recycle) di beberapa wilayah Jakarta Selatan. Lokasi yang ditargetkan meliputi Pejaten Barat (Pasar Minggu), Pesanggrahan, Jagakarsa, dan Mampang Prapatan.
Pembangunan fasilitas 3R ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Dengan adanya fasilitas pengolahan sampah di tingkat lokal, diharapkan dapat dioptimalkan proses daur ulang dan mengurangi beban TPST Bantargebang.
Fasilitas 3R di Pejaten Barat, misalnya, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi volume sampah yang dikirim ke Bantargebang. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi ketergantungan pada TPA dan meningkatkan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Data Pengelolaan Sampah di Jakarta Selatan dan DKI Jakarta
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, terdapat 193 TPS di Jakarta Selatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meresmikan empat TPS3R di Semper, Rawa Terate, Bambu Larangan, dan Sunter. Selain itu, juga dilakukan pencanangan pembentukan 870 bank sampah baru dan reaktivasi 852 bank sampah tidak aktif.
Dengan penambahan empat TPS 3R tersebut, DKI Jakarta kini memiliki total 17 fasilitas pengolahan sampah berkonsep 3R. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pengelolaan sampah di Ibu Kota. Jakarta sendiri menghasilkan sampah sebanyak 8.000 ton per hari.
Dari total 2.748 Rukun Warga (RW) di Jakarta, sebanyak 1.878 RW telah memiliki bank sampah. Keberadaan bank sampah ini terbukti efektif dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Sudin LH Jaksel, termasuk pembaruan TPS di Pancoran dan rencana pembangunan fasilitas 3R, menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan pengelolaan sampah di Jakarta Selatan. Upaya ini diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di Jakarta.