Pemprov DKI Jakarta Tambah Empat TPS 3R, Dorong Jakarta Menuju Kota Hijau
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah empat Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) dan ratusan bank sampah untuk mengurangi sampah dan mendukung target zero waste 2050.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) terus berupaya meningkatkan pengelolaan sampah di wilayahnya. Pada Jumat lalu, Pemprov DKI menambah empat Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di tiga wilayah, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI untuk mengurangi timbulan sampah dan mewujudkan Jakarta sebagai kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. Penambahan TPS 3R ini juga dibarengi dengan peresmian ratusan bank sampah baru dan reaktivasi bank sampah yang tidak aktif.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, merinci keempat TPS 3R tersebut. Di Jakarta Utara, terdapat TPS 3R Sunter dan TPS 3R Semper. Kemudian, di Jakarta Barat terdapat TPS 3R Bambu Larangan, dan di Jakarta Timur terdapat TPS 3R Rawa Terate. Dengan penambahan ini, total TPS 3R di Jakarta kini mencapai 17 fasilitas. Pemprov DKI juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya untuk mendukung keberhasilan program ini.
Selain penambahan TPS 3R, Pemprov DKI juga meresmikan 870 bank sampah baru dan mere-aktivasi 852 bank sampah yang sebelumnya tidak aktif. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan warga dalam mengurangi sampah sejak dari sumbernya. Pemprov DKI berharap, dengan semakin banyaknya bank sampah yang aktif, masyarakat akan lebih termotivasi untuk memilah dan mengelola sampah dengan baik, sehingga mengurangi beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Ekonomi Sirkuler dan Target Zero Waste
Pemprov DKI Jakarta mendorong pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkuler. Hal ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Wakil Gubernur Rano Karno menjelaskan bahwa upaya ini sejalan dengan target 'zero waste' atau bebas sampah pada tahun 2050. "Dengan mengedepankan prinsip 3R serta penguatan peran bank sampah, Pemprov DKI Jakarta mendorong masyarakat untuk lebih peduli dalam memilah sampah dan mengelola sampah sebelum sampai ke TPA," kata Rano Karno.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menambahkan bahwa penambahan TPS 3R bertujuan untuk mengubah citra TPS 3R yang selama ini mungkin terkesan kumuh dan hanya menumpuk sampah. "Jadi kedepannya memang TPS 3R di Jakarta sudah tidak terkesan lagi bau dan juga hanya menumpuk sampah. Kami upayakan kedepannya semakin banyak TPS 3R yang ada di Jakarta ini," ujar Asep Kuswanto. Pemprov DKI berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah dan kualitas TPS 3R di seluruh wilayah Jakarta.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi beban TPST Bantar Gebang yang selama ini menjadi tempat pembuangan akhir sampah utama di Jakarta. Dengan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Bantar Gebang, diharapkan dapat memperpanjang usia pakai TPA tersebut dan mengurangi dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan.
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Keberhasilan program pengelolaan sampah ini sangat bergantung pada peran serta masyarakat. Masyarakat dihimbau untuk aktif memilah sampah dari sumbernya dan memanfaatkan bank sampah yang tersedia di lingkungan sekitar. Dengan memilah sampah, masyarakat dapat memisahkan sampah organik dan anorganik, sehingga memudahkan proses daur ulang dan pengolahan sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat.
Pemprov DKI Jakarta juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Sosialisasi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari cara memilah sampah, hingga manfaat dari pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkuler. Harapannya, dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang intensif, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan ikut berperan aktif dalam mengurangi sampah.
Selain itu, Pemprov DKI juga akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas pengelolaan sampah, termasuk TPS 3R dan bank sampah. Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan masyarakat akan lebih mudah untuk mengelola sampah dengan baik. Pemprov DKI berkomitmen untuk terus berupaya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Jakarta.
Dengan adanya penambahan TPS 3R dan peningkatan jumlah bank sampah, Pemprov DKI Jakarta menunjukkan komitmen yang kuat dalam mewujudkan target zero waste pada tahun 2050. Upaya ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga memperhatikan aspek ekonomi dan sosial masyarakat. Keberhasilan program ini membutuhkan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat Jakarta.