Jakarta Utara: Model Pengelolaan Sampah Nasional
DKI Jakarta menjadikan Jakarta Utara sebagai contoh pengelolaan sampah terbaik di Indonesia, menerapkan program terintegrasi dari tingkat RW hingga fasilitas RDF Plant terbesar di dunia.
![Jakarta Utara: Model Pengelolaan Sampah Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/130041.403-jakarta-utara-model-pengelolaan-sampah-nasional-1.jpg)
Jakarta, 8 Februari 2024 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Jakarta Utara sebagai model pengelolaan sampah perkotaan terbaik di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan mandat Kementerian Lingkungan Hidup untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan strategi komprehensif yang diterapkan.
Program Terintegrasi di Jakarta Utara
Berbagai program inovatif telah disusun untuk mendukung pengelolaan sampah terintegrasi di Jakarta Utara. Salah satu program andalan adalah 'KuPiLah' (Kurangi-Pilah-Olah), yang mengajak warga aktif berperan serta dalam pengolahan sampah di tingkat Rukun Warga (RW). Tujuannya, mengurangi volume sampah rumah tangga sebelum sampai ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Optimalisasi bank sampah juga menjadi kunci dalam memperkuat ekonomi sirkular. Selain itu, program Pengelolaan Sampah Organik Terintegrasi dihubungkan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sampah organik diolah, misalnya melalui budidaya maggot, yang hasilnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan. Pendekatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan dunia usaha, menerapkan strategi hulu, tengah, dan hilir.
Fasilitas RDF Plant Rorotan
Fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar (Refused Derived Fuel/RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, siap beroperasi. Fasilitas ini, yang disebut terbesar di dunia, akan mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dengan mengolah limbah menjadi bahan bakar alternatif. Ini merupakan solusi hilir yang signifikan dalam mengurangi beban TPA.
Peta Jalan Pengelolaan Sampah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan peta jalan komprehensif untuk pengelolaan sampah mulai tahun 2024. Peta jalan ini bertujuan menciptakan sistem pengurangan dan penanganan sampah yang lebih efisien dan kolaboratif. Program percontohan juga diterapkan di sektor Horeka (hotel, restoran, dan kafe), menekankan pemilahan sampah dan retribusi untuk kontrol limbah yang lebih baik. Skema bisnis ke bisnis (B2B) diharapkan menjadi rujukan bagi daerah lain.
Kolaborasi lintas sektor melibatkan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Indonesian Packaging Recovery Organization (IPRO), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan para pegiat maggot. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan program.
Data Sampah Jakarta
Data menunjukkan Jakarta menghasilkan sekitar 7.500 ton sampah per hari. 60 persen berasal dari permukiman, sisanya dari dunia usaha dan industri. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat 11,25 juta ton timbulan sampah di DKI Jakarta selama 2019-2022, dengan Jakarta Timur sebagai penyumbang terbesar (3,33 juta ton).
Rata-rata, DKI Jakarta menghasilkan sekitar 30.840 ton timbulan sampah harian selama periode tersebut. Angka ini menunjukkan urgensi pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Jakarta Utara, dengan program terintegrasi dan fasilitas RDF Plant, diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah.