PLTU Sampah Rorotan: Harapan Pengurangan Beban TPST Bantar Gebang
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta berharap pengolahan sampah di PLTU Sampah Rorotan dapat mengurangi beban TPST Bantar Gebang hingga sepertiga, sekaligus mendorong pengelolaan sampah terintegrasi dari sumber.

Jakarta, 18 Februari 2024 - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyampaikan harapan besar terhadap beroperasinya Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara. Ia optimistis, fasilitas pengolahan sampah ini akan secara signifikan mengurangi beban Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi.
"Kami berharap beroperasinya RDF Plant Rorotan dapat mengurangi sampah yang dikirim ke Bantar Gebang, setidaknya sepertiga dari jumlah saat ini," ujar Asep dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Kapasitas dan Pengurangan Sampah
Asep menjelaskan, RDF Plant Rorotan memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 2.500 ton per hari. Angka ini cukup signifikan, mengingat jumlah tersebut setara dengan sepertiga dari total sampah yang biasanya dikirim ke TPST Bantar Gebang setiap harinya. Ini menunjukkan potensi besar dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA tersebut.
Keberhasilan RDF Plant Rorotan bergantung pada berbagai faktor, termasuk efisiensi operasional, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah, dan keberlanjutan program pengurangan sampah dari sumbernya. DLH DKI Jakarta perlu memastikan perawatan dan pengelolaan yang optimal untuk mencapai target pengurangan sampah yang diharapkan.
Roadmap Pengelolaan Sampah Terintegrasi
DLH DKI Jakarta juga menekankan komitmennya dalam mengurangi sampah dari sumbernya. Baru-baru ini, Penjabat Gubernur DKI Jakarta bersama Menteri Lingkungan Hidup telah menggelar Apel Pernyataan Aksi Kesiapan Implementasi Roadmap Pengelolaan Sampah di Jakarta. Roadmap ini menjadi peta jalan komprehensif untuk mengatasi masalah sampah, mulai dari hulu hingga hilir.
Langkah-langkah strategis dalam Roadmap ini meliputi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah, penguatan bank sampah, dan pengembangan ekonomi sirkular. Selain itu, optimalisasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) juga menjadi fokus utama, termasuk penerapan teknologi pengelolaan sampah yang mudah terurai dan efisiensi pengangkutan sampah.
Kerja Sama dan Partisipasi Masyarakat
Asep menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, asosiasi terkait, dan LSM lingkungan (LSM) dalam keberhasilan program ini. Integrasi pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir membutuhkan komitmen bersama untuk mencapai hasil yang optimal. Kesuksesan program ini bergantung pada kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dan mengurangi produksi sampah.
Dengan beroperasinya RDF Plant Rorotan dan implementasi Roadmap Pengelolaan Sampah, diharapkan pengelolaan sampah di Jakarta akan semakin baik. Namun, keberhasilannya tetap bergantung pada komitmen dan partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat.
Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan pengelolaan sampah di Jakarta tidak hanya bergantung pada teknologi dan infrastruktur, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan mencapai target pengurangan sampah yang telah ditetapkan. Ke depannya, perlu adanya evaluasi dan monitoring secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Pengurangan beban TPST Bantar Gebang merupakan langkah penting dalam menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat. RDF Plant Rorotan diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah sampah di Jakarta. Namun, keberhasilannya bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.