Menteri LHK Minta Percepat Operasi RDF Rorotan untuk Atasi Masalah Sampah di Jakarta
Menteri LHK meminta Pemprov DKI Jakarta segera mempercepat pengoperasian RDF Plant Rorotan untuk mengatasi masalah sampah di wilayah Jakarta.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera mempercepat pengoperasian Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin mendesak di wilayah ibu kota. Permintaan ini disampaikan saat kunjungan Menteri LHK ke RDF Rorotan, Senin (19/5), sebagai respons terhadap volume sampah yang terus meningkat dan berdampak pada lingkungan.
Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya pengoperasian RDF Rorotan sesegera mungkin, idealnya paling lambat bulan Juni. Tujuannya adalah untuk mengurangi sekitar 2.500 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya di Jakarta Utara. Menurutnya, penundaan pengoperasian RDF Rorotan akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang dikirim ke TPST Bantergebang, yang sudah kewalahan menampung volume sampah yang ada.
Dalam kunjungannya, Menteri LHK juga menyoroti masalah bau yang dikeluhkan oleh masyarakat sekitar. Ia menjelaskan bahwa bau tersebut disebabkan oleh campuran sampah organik dan anorganik yang belum dipilah. Oleh karena itu, Hanif menekankan perlunya penggunaan sampah yang sudah dipilah untuk mengurangi bau yang dihasilkan dari operasi RDF Rorotan. Selain itu, ia juga meminta penggunaan teknologi tepat guna yang terbukti efektif dalam menghilangkan bau dan memastikan tidak ada polutan berbahaya seperti dioksin furan yang dihasilkan.
Percepatan Pengoperasian RDF Rorotan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa pihaknya menargetkan fasilitas RDF Rorotan akan beroperasi penuh pada bulan September tahun ini. Asep juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengoperasikan RDF Rorotan sesuai dengan permintaan Menteri LHK, meskipun tidak dapat langsung menampung seluruh kapasitas sampah yang ada.
“Ini merupakan tantangan bagi kami di Dinas LH dan KSO Wika-Jaya Konstruksi agar dapat mempercepat proses dari penyempurnaan dari equipment yang selama ini memang masih diperlukan,” jelas Asep.
Asep menambahkan, koordinasi yang intensif diperlukan agar RDF Rorotan dapat segera beroperasi dan memberikan dampak positif dalam pengelolaan sampah di Jakarta. Pihaknya menyadari bahwa pengoperasian RDF Rorotan merupakan solusi penting untuk mengurangi beban TPST Bantergebang dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Teknologi Tepat Guna dan Pengelolaan Bau
Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, secara khusus menekankan pentingnya penggunaan teknologi tepat guna yang terbukti efektif dalam menangani masalah bau yang mungkin timbul dari pengoperasian RDF Rorotan. Teknologi ini harus mampu menghilangkan bau tidak sedap dan memastikan tidak adanya polutan berbahaya yang dihasilkan, seperti dioksin furan, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
“Pertama, segera tentukan teknologi yang proven untuk menangani masalah bau,” tutur Hanif.
Dengan penggunaan teknologi yang tepat, diharapkan RDF Rorotan dapat beroperasi secara optimal tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pengoperasian RDF Rorotan diharapkan menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah sampah di Jakarta Utara dan mengurangi beban TPST Bantergebang. Dengan dukungan teknologi yang tepat dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, fasilitas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.