KLH Undang Jakut Bahas Progres Proyek Percontohan Pengelolaan Sampah Terpadu
Kementerian Lingkungan Hidup mengundang Jakarta Utara untuk membahas perkembangan proyek percontohan pengelolaan sampah terpadu dan operasional RDF Rorotan.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) berencana mengundang Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Jakut) dalam waktu dekat. Undangan ini bertujuan untuk membahas perkembangan proyek percontohan (pilot project) pengelolaan sampah yang sedang berjalan di wilayah tersebut. Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan hal ini saat meninjau bank sampah di Koja, Jakarta Utara, pada Senin (19/5).
Menurut Hanif, keberhasilan proyek percontohan ini memerlukan konsolidasi dari berbagai pihak. Pemangku kepentingan yang dimaksud meliputi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah daerah. Konsolidasi ini penting untuk menekan jumlah timbulan sampah di Jakarta Utara, yang telah dideklarasikan sebagai wilayah percontohan sistem pengelolaan sampah perkotaan sejak Februari lalu.
KLH juga mendorong konsolidasi ini untuk mendukung operasional Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara. Dukungan ini termasuk memastikan ketersediaan bahan baku dari sampah yang telah dipilah, baik sampah organik maupun anorganik. Hanif menekankan pentingnya kerjasama semua pihak agar proyek ini berjalan sukses dan menjadi contoh bagi daerah lain.
Percepatan Operasional RDF Rorotan Jadi Prioritas
Menteri Hanif secara khusus meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempercepat operasional RDF Rorotan. Ia menargetkan agar fasilitas tersebut dapat beroperasi paling lambat Juni tahun ini. Target ini lebih cepat dari rencana awal pemerintah provinsi yang menargetkan operasi pada September.
Sebelumnya, uji coba RDF Rorotan sempat menimbulkan masalah karena bau yang dihasilkan memicu protes dari warga sekitar. Menanggapi keluhan ini, KLH mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk menggunakan bahan sampah yang sudah terpilah. Penggunaan sampah terpilah diharapkan dapat mengurangi bau yang tidak sedap dari proses operasional RDF Rorotan.
Hanif berharap, dengan pengelolaan yang baik, RDF Rorotan dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain. Ia juga meminta dukungan dari seluruh jajaran pemerintah daerah, mulai dari gubernur, Dinas Lingkungan Hidup, hingga wali kota, untuk bersama-sama mendesain langkah konkret dan riil dalam pengelolaan sampah.
Dukungan Dunia Usaha untuk Pengelolaan Sampah
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hanif juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan oleh dunia usaha. Contohnya adalah dukungan terhadap Bank Sampah Cemara di Koja. Ia berharap dukungan serupa dapat terus diberikan untuk membantu menyelesaikan persoalan sampah di Jakarta.
KLH melihat peran aktif dunia usaha sangat penting dalam menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pengelolaan sampah. Keterlibatan sektor swasta dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas program-program pengelolaan sampah yang ada.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Hanif optimis Jakarta dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah perkotaan. Ia berharap model ini dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, diharapkan masalah sampah di Jakarta dapat teratasi dengan lebih efektif dan efisien. Proyek percontohan di Jakarta Utara diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.