DLH DKI Jakarta Bangun 7 TPS 3R Baru di 2025: Solusi Atasi Sampah Ibu Kota?
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta berencana membangun tujuh Tempat Pemrosesan Sampah (TPS) 3R pada tahun 2025 untuk mengurangi volume sampah di Jakarta dan mengurangi beban TPST Bantar Gebang.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengumumkan rencana pembangunan tujuh Tempat Pemrosesan Sampah (TPS) 3R (reduce, reuse, recycle) pada tahun 2025. Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan di Jakarta, yang mencapai 8.000 ton per hari. TPS 3R ini akan dibangun di dua wilayah, yaitu Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah yang terus meningkat seiring bertambahnya populasi penduduk.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa tiga TPS 3R akan dibangun di Jakarta Barat, tepatnya di Tanah Sareal (Tambora), Kalideres, dan Duri Kosambi RW 02 Cengkareng. Sementara itu, empat TPS 3R lainnya akan dibangun di Jakarta Selatan, yaitu di Menteng Atas (Setiabudi), Waduk Brigif (Jagakarsa), Kramat Pela (Kebayoran Baru), dan Kemang Utara 9 (Mampang Prapatan). Proses lelang diharapkan dimulai pada bulan Maret 2025, dengan estimasi waktu pembangunan selama enam bulan. "Kami harapkan mulai proses lelangnya bisa di Maret dan kalau lancar, pembangunan enam bulan, mudah-mudahan di bulan ke-10 atau akhir tahun ini bisa terbangun semua," ujar Asep.
Pembangunan TPS 3R ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Sejak tahun 2022, Pemprov DKI telah membangun 17 TPS 3R di berbagai wilayah Jakarta. Empat TPS 3R terbaru yang telah diresmikan adalah TPS 3R Sunter dan TPS 3R Semper di Jakarta Utara, TPS 3R Bambu Larangan di Jakarta Barat, dan TPS 3R Rawa Terate di Jakarta Timur. Pemprov DKI menargetkan pembangunan TPS 3R di 44 kecamatan untuk mengatasi masalah sampah yang semakin meningkat.
TPS 3R: Solusi Mengolah Sampah dari Sumbernya
TPS 3R dirancang untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar serupa Refuse Derived Fuel (RDF) Plant. Setiap TPS 3R memiliki kapasitas pengolahan sampah antara 25 hingga 50 ton per hari. Dengan adanya TPS 3R, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang. "Kami upayakan ke depannya semakin banyak TPS 3R yang ada di Jakarta," tambah Asep.
Penerapan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) di TPS 3R merupakan upaya pengelolaan sampah dari sumbernya. Hal ini menekankan pentingnya kesadaran warga untuk memilah sampah dari rumah. Dengan memilah sampah, diharapkan volume sampah yang dihasilkan di Jakarta dapat berkurang secara signifikan. Upaya ini juga menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan sampah di ibu kota.
Pembangunan tujuh TPS 3R baru ini menjadi langkah nyata Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan sampah. Selain pembangunan fisik, edukasi dan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari rumah juga sangat penting untuk keberhasilan program ini. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan pengelolaan sampah di Jakarta dapat semakin optimal dan berkelanjutan.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah. Partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dari rumah akan sangat membantu mengurangi beban TPS 3R dan TPST Bantar Gebang. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah perlu terus ditingkatkan.
Target dan Harapan
- Pembangunan 7 TPS 3R di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan pada tahun 2025.
- Mulai proses lelang pada bulan Maret 2025 dengan durasi pembangunan 6 bulan.
- Pengurangan volume sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari rumah.
Dengan adanya rencana pembangunan TPS 3R ini, diharapkan permasalahan sampah di Jakarta dapat teratasi secara bertahap. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan keberlanjutan program edukasi pengelolaan sampah.