Lestari Moerdijat Dorong Pengamalan Pancasila Sejak Dini: Generasi Emas Butuh Nalar Kritis dan Kreatif
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini untuk mencetak generasi emas Indonesia yang kritis, kreatif, dan bergotong royong.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini. Hal ini disampaikannya dalam acara Jumat Motivasi di SMA Negeri 1 Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, pada Jumat, 16 Mei 2023. Lestari, yang juga merupakan alumni sekolah tersebut, menyatakan bahwa pengamalan nilai-nilai Pancasila harus diimbangi dengan pengembangan nalar kritis dan kreativitas generasi muda.
Dalam keterangannya, Lestari menyatakan bahwa para pelajar tidak hanya cukup menghafal Pancasila, tetapi harus mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, sikap kritis, kreatif, dan semangat gotong royong perlu dipupuk sejak dini untuk membentuk karakter bangsa yang kuat. Acara tersebut mengangkat tema "Profil Pelajar Pancasila Wujudkan Generasi Indonesia Emas", menunjukkan fokus pada pembentukan generasi penerus yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila.
Lestari, yang akrab disapa Rerie, menambahkan bahwa nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kebhinekaan, dan gotong royong merupakan landasan moral yang krusial bagi pemuda dan pelajar Indonesia. Ia mendorong agar nilai-nilai tersebut tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari. Hal ini penting dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks yang dihadapi bangsa Indonesia di era modern.
Nilai Pancasila dan Tantangan Modern
Sebagai anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, Rerie mengajak para pelajar untuk meneladani semangat "Cablaka", istilah dalam bahasa Banyumas yang berarti jujur, terus terang, tegas, dan egaliter. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, sangat relevan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa. Ia menekankan pentingnya menyaring arus modernitas dengan kearifan lokal, bukan dengan menolak modernitas secara keseluruhan.
Rerie menjelaskan bahwa menghadapi tantangan masa kini tidak bisa dilakukan dengan menutup diri terhadap perkembangan zaman. Sebaliknya, generasi muda perlu mampu menyaring dan memilih nilai-nilai positif dari modernitas, seraya tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal. Dengan demikian, kemajuan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan secara bijak untuk membangun bangsa.
Lebih lanjut, Rerie mendorong para pelajar untuk memiliki sikap adaptif dan dinamis, seperti air yang mengalir. Sikap ini, menurutnya, akan membantu mereka membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa. Dengan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila, generasi muda diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia.
Pentingnya Peran Pendidikan
Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini menjadi fokus utama dalam upaya mencetak generasi emas Indonesia. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses ini, bukan hanya melalui pembelajaran teori, tetapi juga melalui praktik dan penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah, sebagai lembaga pendidikan, berperan vital dalam membentuk karakter pelajar yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan.
Kurikulum pendidikan perlu dirancang sedemikian rupa agar mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila secara efektif dan berkelanjutan. Metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif dapat membantu pelajar memahami dan menghayati nilai-nilai tersebut. Selain itu, peran guru dan orang tua sangat penting dalam membimbing dan memberikan contoh teladan dalam pengamalan Pancasila.
Dengan demikian, upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Generasi muda yang berkarakter, kritis, kreatif, dan bergotong royong akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi berbagai tantangan dan mewujudkan Indonesia Emas.
Pesan Rerie untuk meneladani sifat air yang mengalir, membawa perubahan, merupakan metafora yang tepat untuk menggambarkan semangat generasi muda dalam mengamalkan Pancasila. Dengan sikap yang adaptif, inovatif, dan berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, generasi muda diharapkan mampu menciptakan perubahan positif dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan
Pengamalan nilai-nilai Pancasila sejak dini merupakan kunci utama dalam mencetak generasi emas Indonesia. Hal ini membutuhkan komitmen bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat. Dengan pendidikan yang tepat dan teladan yang baik, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter, kritis, kreatif, dan bergotong royong, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan dan mewujudkan cita-cita bangsa.