Libur Lebaran 2025: Dispar Bantul Optimis, Namun Waspada Penurunan Kunjungan Wisatawan
Dinas Pariwisata Bantul berharap libur Lebaran 2025 meningkatkan kunjungan wisatawan, namun memperkirakan penurunan akibat faktor ekonomi dan kebijakan larangan studi tour.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berharap libur Lebaran 1446 Hijriah dapat mendongkrak kunjungan wisatawan. Namun, harapan tersebut diiringi kewaspadaan mengingat sejumlah faktor yang berpotensi menurunkan angka kunjungan dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Dispar Bantul, Saryadi, mengungkapkan optimisme sekaligus kekhawatirannya terkait hal ini pada Selasa lalu.
Saryadi menjelaskan bahwa pihaknya tidak menetapkan target kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2025. Hal ini didasarkan pada pertimbangan kondisi perekonomian masyarakat yang kurang menguntungkan dan kebijakan larangan studi tour di beberapa daerah. "Pada bulan Ramadhan ini saja sepi, jadi kami tidak memasang target angka kunjungan," ujarnya. Ia berharap kunjungan wisatawan minimal sama dengan tahun lalu, mengingat kondisi ekonomi saat ini.
Dampak kebijakan larangan studi tour dari berbagai daerah, terutama Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, turut menjadi perhatian serius. Saryadi mengakui bahwa kebijakan tersebut sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Bantul. "Kita sangat merasakan dampaknya," katanya. Oleh karena itu, Dispar Bantul tidak memiliki ekspektasi yang tinggi, meskipun masa libur Lebaran tahun ini lebih panjang.
Dampak Kebijakan dan Prediksi Penurunan Kunjungan
Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo, memberikan gambaran yang lebih rinci. Ia memprediksi penurunan kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2025 dibandingkan tahun 2024. Hal ini terlihat dari penurunan kunjungan selama pekan pertama Ramadhan 2025 yang mencapai 15 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan yang lebih signifikan terjadi pada momen padusan, yaitu sekitar 35 persen.
Berdasarkan analisis tersebut, Dispar Bantul memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan harian selama libur Lebaran 2025 hanya sekitar 13.000 orang per hari. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mencapai rata-rata 16.000 orang per hari. Penurunan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dispar Bantul dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata daerah.
Meskipun demikian, Dispar Bantul tetap berupaya melakukan berbagai strategi promosi untuk menarik minat wisatawan. Upaya tersebut diharapkan dapat meminimalisir dampak penurunan kunjungan dan tetap menjaga geliat sektor pariwisata di Bantul.
Tantangan dan Strategi Dispar Bantul
Dispar Bantul menyadari tantangan yang dihadapi dalam menarik wisatawan selama libur Lebaran 2025. Selain faktor ekonomi dan kebijakan larangan studi tour, persaingan dengan destinasi wisata lain juga menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, Dispar Bantul akan fokus pada strategi promosi yang tepat sasaran dan efektif.
Beberapa strategi yang mungkin dilakukan antara lain meningkatkan promosi melalui media sosial, menjalin kerjasama dengan travel agent, dan menawarkan paket wisata yang menarik. Selain itu, Dispar Bantul juga akan memperhatikan kualitas pelayanan dan fasilitas di destinasi wisata agar dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi wisatawan.
Dengan berbagai upaya tersebut, Dispar Bantul berharap dapat meminimalisir dampak penurunan kunjungan dan tetap menjaga geliat sektor pariwisata di Bantul. Meskipun target kunjungan tidak ditetapkan, Dispar Bantul optimistis dapat mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan dan bahkan meningkatkannya jika kondisi memungkinkan.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Dispar Bantul tetap optimistis bahwa sektor pariwisata Bantul dapat tetap tumbuh dan berkembang. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kunjungan wisatawan ke Bantul dapat meningkat di masa mendatang.