Bantul Siap Hadapi Lonjakan Wisatawan Lebaran 2025
Dinas Pariwisata Bantul kerahkan 140 personel gabungan untuk optimalkan pelayanan dan antisipasi lonjakan wisatawan di libur Lebaran 2025 mendatang.

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersiap menghadapi potensi lonjakan wisatawan selama libur Lebaran 2025. Dinas Pariwisata Bantul telah mengoptimalkan kesiapan petugas untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para pengunjung. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Saryadi, pada Senin lalu di Bantul.
Antisipasi lonjakan wisatawan ini dilakukan dengan mengerahkan total 140 personel gabungan. Personel tersebut berasal dari berbagai instansi, tidak hanya petugas retribusi, tetapi juga melibatkan unsur kepolisian, TNI, SAR, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran pelayanan dan kenyamanan wisatawan selama periode liburan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Sebanyak 140 personel tersebut terdiri dari petugas retribusi, petugas pengendalian, dan petugas kebersihan. Bahkan, terdapat tambahan sekitar 50 personel dari lintas sektor untuk mendukung kelancaran di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR). Petugas kebersihan juga akan dibagi dalam beberapa shift untuk menjaga kebersihan di area wisata.
Kesiapan di TPR Pantai Selatan
Seluruh personel tersebut akan disiagakan di TPR atau pintu masuk objek wisata, terutama di sepanjang pantai selatan Bantul. Titik-titik fokus pelayanan meliputi TPR Induk Parangtritis, TPR Pantai Depok, TPR Pantai Kuwaru, TPR Pantai Baru, dan beberapa lokasi wisata pantai lainnya. Dengan penambahan personel ini, diharapkan pelayanan di lokasi-lokasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Meskipun demikian, Dinas Pariwisata Bantul tidak menetapkan target angka kunjungan wisatawan selama Lebaran 2025. Mereka hanya berharap terjadi peningkatan jumlah kunjungan dibandingkan dengan hari libur biasa. "Yang jelas kita berharap pada libur Lebaran nanti ada peningkatan kunjungan wisatawan dibandingkan dengan liburan namun kami tidak memasang target angka kunjungan. Namun, kalau bisa sama seperti libur Lebaran tahun kemarin sudah bagus," ujar Saryadi.
Saryadi juga menyinggung adanya potensi hambatan yang perlu diantisipasi, yaitu kebijakan pembatasan studi tur ke luar daerah di beberapa wilayah. Hal ini dikarenakan sebagian besar wisatawan berasal dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. "Kemungkinan ada dampaknya, karena sebagian besar kunjungan wisatawan dari Jawa Barat, DKI, Jawa Timur, Jawa Tengah dan sekitarnya, dan kalau mereka ada kebijakan larangan studi tur akan sangat berdampak, makanya kami tidak berekspektasi tinggi," tambahnya.
Antisipasi dan Optimalisasi Pelayanan
Optimalisasi petugas retribusi dan tambahan personel dari berbagai instansi menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengelola potensi lonjakan wisatawan. Dengan koordinasi yang baik antar instansi, diharapkan pelayanan kepada wisatawan dapat berjalan lancar dan maksimal. Kesiapan ini juga menunjukkan komitmen Bantul untuk memberikan pengalaman wisata yang menyenangkan bagi para pengunjung.
Selain penambahan personel, diharapkan juga terdapat peningkatan kualitas pelayanan di berbagai sektor. Mulai dari kebersihan lingkungan, keamanan, hingga kemudahan akses informasi bagi wisatawan. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dan mendorong kunjungan kembali di masa mendatang.
Dengan mempertimbangkan potensi hambatan seperti kebijakan larangan studi tur, Pemerintah Kabupaten Bantul tetap optimistis dapat memberikan pelayanan terbaik. Meskipun tidak memasang target angka kunjungan yang tinggi, namun upaya maksimal tetap dilakukan untuk menyambut kedatangan para wisatawan di libur Lebaran 2025.
Langkah antisipasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari lonjakan wisatawan dan memastikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh pengunjung. Dengan demikian, sektor pariwisata Bantul dapat tetap berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.