Lima Calon Haji Kota Bima Alami Diare, Nasi Kotak Jadi Tersangka
Kejadian diare yang dialami lima calon haji Kota Bima diduga disebabkan oleh konsumsi nasi kotak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

Lima calon haji asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami diare setelah mengonsumsi nasi kotak sebelum memasuki Asrama Haji NTB. Kejadian ini terjadi pada Sabtu, 10 Mei 2023, sebelum keberangkatan jemaah haji kloter 8 Embarkasi Lombok menuju Arab Saudi. Para calon haji tersebut menginap di sebuah hotel di Mataram sebelum masuk asrama haji. Pihak kesehatan menduga diare disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi, khususnya nasi kotak yang diduga pedas dan kurang cocok untuk pencernaan para calon haji yang sebagian besar berusia lanjut.
Kepala Pelayanan Kesehatan Embarkasi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, Hairul Yamin, membenarkan kejadian tersebut. "Kami menerima laporan keracunan dari poliklinik di dalam Asrama Haji, ternyata sebanyak 5 orang mengalami diare. Setelah diinvestigasi berasal dari Kota Bima," ujarnya. Beliau menambahkan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi agar jamaah lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama perjalanan haji.
"Kita mencurigai karena sebelum masuk Asrama Haji, jamaah dari Kota Bima itu menginap di salah satu hotel di Mataram, setelah di skrining sebagian besar sarapan pakai nasi kotak (nasi padang) kita perkirakan karena pedas dan daya tahan orang tua rentan sehingga menyebabkan diare," jelas Hairul Yamin. Sebagai langkah pencegahan, pihak kesehatan mengingatkan seluruh jamaah haji untuk menghindari makanan pedas dan menjaga kesehatan selama perjalanan.
Penanganan dan Skrining Kesehatan Calon Haji
Sebanyak 393 calon haji Kloter 8 dari Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa telah menjalani skrining kesehatan setelah memasuki Asrama Haji. Hasilnya, 69,97 persen jamaah masuk kategori risiko tinggi (risti), baik karena penyakit maupun usia. Rinciannya meliputi 47 orang risti berat, 87 orang risti sedang, 141 orang risti ringan, dan 118 orang dinyatakan sehat. Pemeriksaan khusus terhadap 62 calon haji wanita usia subur menunjukkan hasil nihil untuk kehamilan dan haid.
Dari Kloter 8, sebanyak 27 orang mengunjungi klinik asrama haji, terdiri dari 9 laki-laki dan 18 perempuan. "Alhamdulillah dari observasi nihil dan satu orang di rujuk d RSUD Provinsi NTB," kata Hairul Yamin. Kejadian diare pada lima calon haji ini menjadi perhatian serius dan mendorong peningkatan kewaspadaan terhadap kesehatan jamaah haji.
Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kemenag NTB, Syukri, menambahkan bahwa Kloter 8 yang terdiri dari 393 calon haji (termasuk tujuh petugas) telah tiba di Asrama Haji pada Sabtu pukul 06.00 WITA. Kloter ini terdiri dari 231 calon haji dari Sumbawa (112 laki-laki dan 119 perempuan) dan 155 calon haji dari Kota Bima (69 laki-laki dan 86 perempuan). Jamaah tertua berusia 97 tahun, sementara yang termuda berusia 25 tahun.
Antisipasi Kejadian Serupa
Pihak penyelenggara haji menekankan pentingnya kewaspadaan dan pencegahan terhadap masalah kesehatan jamaah. Informasi mengenai makanan yang dikonsumsi dan kondisi kesehatan jamaah akan terus dipantau secara ketat. Langkah-langkah antisipasi akan terus ditingkatkan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh jamaah haji selama perjalanan ibadah.
Total jamaah haji NTB yang sudah tiba atau dalam perjalanan ke Arab Saudi hingga kloter 8 mencapai 2.968 orang. Kejadian diare ini diharapkan menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan kesehatan jamaah haji.