Limbah di Serang Melebihi Baku Mutu: DLH Butuh Arahan KLHK
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang menemukan limbah di Kampung Laes, Desa Sukamaju mencemari lingkungan dan melebihi baku mutu air, sehingga membutuhkan arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk langkah selanjutnya.

Pencemaran Limbah di Serang: DLH Temukan Kandungan Berbahaya
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, Banten, menemukan limbah di Kampung Laes, Desa Sukamaju, Kecamatan Kibin yang telah mencemari lingkungan warga. Hasil uji sampel yang diambil di area pemakaman dan kolam ikan menunjukkan kandungan zat pencemar melebihi baku mutu air. Temuan ini terungkap pada Jumat, 17 Januari 2024.
Parameter Limbah Melebihi Baku Mutu
Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan DLH Kabupaten Serang, Heny Hindriani, menjelaskan beberapa parameter dalam uji sampel limbah menunjukkan angka yang jauh di atas ambang batas. Namun, DLH belum dapat memastikan apakah limbah tersebut merupakan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Kendala dan Keterbatasan DLH
Heny mengungkapkan keterbatasan alat, bahan, dan kompetensi DLH Kabupaten Serang dalam menganalisis sampel. Mereka hanya mampu melakukan analisis baku mutu air limbah sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014. Oleh karena itu, diperlukan bantuan dari pihak yang lebih berpengalaman untuk memastikan jenis limbah tersebut.
Tingginya Kadar BOD dan COD
Hasil uji sampel menunjukkan kadar BOD (Biological Oxygen Demand) sekitar 1.000 mg/L dan COD (Chemical Oxygen Demand) sekitar 8.000 mg/L. Angka ini jauh melebihi baku mutu. Standar BOD kelas dua adalah 150 mg/L dan COD 300 mg/L. Bahkan untuk pertanian, PP Nomor 22 Tahun 2021 menetapkan batas maksimum BOD 6 mg/L dan COD 12 mg/L.
Langkah Selanjutnya: Mencari Arahan KLHK
DLH Kabupaten Serang saat ini tengah menyusun surat permohonan arahan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Arahan tersebut dibutuhkan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam menangani pencemaran dan pemulihan lahan yang terkontaminasi. Situasi ini dinilai perlu ditangani segera karena berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan warga.
Penanganan Limbah dan Investigasi Kepolisian
Penanganan limbah B3 membutuhkan prosedur khusus, termasuk pengangkutan oleh transporter yang memiliki izin dan pengolahan oleh pihak ketiga yang memiliki izin pengolahan limbah B3. Sementara itu, DLH juga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian untuk mengidentifikasi sumber limbah tersebut.
Kesimpulan
Pencemaran limbah di Kampung Laes, Desa Sukamaju, Kabupaten Serang, menjadi perhatian serius. DLH Kabupaten Serang memerlukan bantuan KLHK untuk mengatasi masalah ini dan mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Proses investigasi kepolisian juga diharapkan dapat mengungkap sumber limbah dan mempertanggungjawabkan pihak yang bertanggung jawab.