Lomba Vokal Solo di Sumut: Lestarikan Budaya Leluhur melalui Musik Tradisional
Anggota DPD RI, Badikenita Br Sitepu, sambut positif lomba vokal solo daerah di Sumatera Utara sebagai upaya pelestarian budaya leluhur yang melibatkan berbagai etnis dan berpotensi melahirkan bibit unggul di bidang musik tradisional.
![Lomba Vokal Solo di Sumut: Lestarikan Budaya Leluhur melalui Musik Tradisional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170100.750-lomba-vokal-solo-di-sumut-lestarikan-budaya-leluhur-melalui-musik-tradisional-1.jpeg)
Medan, 10 Februari 2024 - Sebuah lomba olah vokal solo daerah dengan beragam irama musik etnik Sumatera Utara (Sumut) tengah menjadi sorotan. Ajang ini dinilai sebagai langkah efektif untuk melestarikan budaya leluhur di wilayah tersebut. Grand final-nya yang akan digelar pada Jumat, 14 Februari di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara, diikuti oleh 17 peserta berbakat.
Menjaga Warisan Budaya Sumut
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Badikenita Br Sitepu, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan lomba ini. Menurutnya, lomba vokal daerah merupakan wujud nyata pelestarian budaya yang beragam di Sumut. "Lomba vokal daerah merupakan wujud untuk menjaga dan melestarikan budaya masing-masing di setiap daerah di Sumut," ujar Badikenita di Medan, Senin.
Keberagaman etnis di Sumut, seperti Karo, Mandailing, Pakpak Bharat, Tionghoa, Toba, Melayu, dan Nias, menjadi daya tarik tersendiri. Lomba ini menampilkan kekayaan budaya masing-masing etnis, sekaligus menjadi wadah promosi budaya daerah yang unik. Badikenita menekankan pentingnya pelestarian budaya, terutama bagi etnis yang mungkin kurang terekspos, seperti Pakpak Bharat. "Karena kami khawatirkan Pakpak Bharat, sebenarnya unik tapi tidak banyak yang meneruskan, dan lagu tidak ada yang top. Tapi kalau Toba, Mandailing, dan lainnya banyak," ucapnya.
Potensi Pencarian Bakat dan Pengembangan Budaya
Lebih dari sekadar perlombaan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang pencarian bakat. Badikenita berharap para peserta dapat menjadi bagian dari kemajuan daerah, ikut mempromosikan budaya masing-masing. Ia juga mendorong kepala daerah dan pemangku kepentingan untuk memanfaatkan ajang ini sebagai sarana pencarian bakat dan pengembangan potensi budaya. "Selain itu setiap kepala daerah maupun pemangku kepentingan lainnya dapat menjadi pencari bakat untuk membuat suatu kegiatan atau lainnya," ucap Badikenita.
Lomba ini juga dinilai sebagai upaya untuk mengangkat kembali nilai-nilai leluhur yang hampir punah. Sapna Sitepu, pembina vokal dan juri lomba, menjelaskan kriteria penilaian yang meliputi materi suara, teknik vokal, kreativitas, dan ciri khas lagu. "Kami menilai nanti dari materi suara, teknik vokal, kreativitas, ciri khas lagu, dan lainnya," ucap Sapna Sitepu.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya lomba ini, diharapkan dapat memperkuat identitas budaya masing-masing daerah di Sumut. Para peserta, tidak hanya berlomba untuk meraih prestasi, tetapi juga turut serta melestarikan warisan budaya leluhur. Lomba ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Sumut kepada khalayak yang lebih luas. Keberhasilan lomba ini diharapkan dapat menginspirasi terselenggaranya kegiatan serupa di masa mendatang, sehingga pelestarian budaya dapat terus berlanjut.
Melalui ajang ini, diharapkan muncul bibit-bibit unggul di bidang musik tradisional Sumut. Mereka dapat menjadi duta budaya, memperkenalkan keindahan dan keunikan musik tradisional Sumut ke kancah nasional bahkan internasional. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun akademisi, sangat penting untuk keberhasilan pelestarian budaya ini.
Kesimpulan
Lomba Vokal Solo dan Musik Tradisional Sumatera Utara ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga sebuah gerakan untuk melestarikan warisan budaya leluhur. Dengan melibatkan berbagai etnis dan menekankan pada kriteria penilaian yang komprehensif, lomba ini diharapkan dapat menjadi platform efektif untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Sumatera Utara. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi upaya pelestarian budaya lainnya di Indonesia.