Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Tewaskan 10 Orang
Longsor di jalur Mojokerto-Batu, Jawa Timur, telah menewaskan 10 orang, tujuh di antaranya penumpang minibus dan tiga lainnya di truk pikap.

Sebuah bencana longsor terjadi di jalur penghubung Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis, 4 April 2024, menewaskan 10 orang. Tim gabungan SAR berhasil mengevakuasi seluruh korban, tujuh di antaranya merupakan penumpang minibus dan tiga lainnya penumpang truk pikap. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.27 WIB, dipicu oleh hujan deras yang mengakibatkan tebing di sisi kanan jalan ambrol.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menginformasikan bahwa proses evakuasi dimulai pukul 09.30 WIB dan selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Keenam korban dibawa ke rumah sakit di Kota Batu, sementara sisanya ke rumah sakit di Mojokerto untuk identifikasi oleh tim Kepolisian Daerah Jawa Timur. Seluruh korban, yang berusia antara 2 hingga 71 tahun, telah berhasil diidentifikasi. Para penumpang minibus berasal dari Sidoarjo, sedangkan penumpang truk pikap dari Mojokerto.
Beredar video di media sosial, diduga direkam dari kamera dasbor kendaraan, yang memperlihatkan detik-detik sebelum longsor terjadi. Video tersebut menunjukkan tebing yang tiba-tiba runtuh di tengah hujan deras, hingga menutup akses jalan. Video lain juga memperlihatkan petugas dari berbagai instansi yang bekerja di lokasi kejadian untuk menangani bencana ini. Setelah evakuasi selesai, tim SAR melakukan debriefing dan membubarkan diri, kembali ke instansi masing-masing.
Korban Longsor Mojokerto-Batu: Identifikasi dan Evakuasi
Proses identifikasi korban longsor melibatkan tim dari Kepolisian Daerah Jawa Timur. Korban berasal dari berbagai daerah, dengan rentang usia yang cukup luas, mulai dari anak-anak hingga lansia. Tujuh korban ditemukan di dalam minibus, sementara tiga korban lainnya berada di dalam truk pikap. Proses evakuasi berjalan relatif cepat, berkat kerja sama tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai instansi.
Keenam korban yang dibawa ke rumah sakit di Kota Batu dan sisanya di Mojokerto, untuk memastikan proses identifikasi berjalan lancar dan akurat. Informasi mengenai asal-usul korban dan detail lainnya telah dikumpulkan dan didistribusikan kepada keluarga korban. Proses identifikasi juga melibatkan pihak keluarga untuk memastikan ketepatan data.
Setelah proses identifikasi selesai, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak berwenang juga memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga korban yang sedang berduka.
Penanganan Bencana dan Respon Instansi Terkait
Tidak hanya Basarnas, berbagai instansi turut serta dalam penanganan bencana longsor ini. Kementerian Sosial, BPBD setempat, Dinas Pekerjaan Umum, Kepolisian, dan TNI turut mengerahkan personel untuk membantu proses evakuasi dan penanganan pasca-bencana. Kerja sama antar instansi ini menunjukkan sinergi yang baik dalam menghadapi bencana alam.
Kecepatan respon berbagai instansi dalam menangani bencana ini patut diapresiasi. Koordinasi yang baik antara Basarnas dan instansi terkait memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan efisien. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah rawan longsor. Pentingnya upaya mitigasi bencana dan peningkatan infrastruktur jalan perlu menjadi perhatian serius pemerintah.
Setelah proses evakuasi dan identifikasi selesai, tim SAR gabungan melakukan debriefing untuk mengevaluasi proses penanganan bencana. Evaluasi ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan efektivitas penanganan bencana di masa mendatang. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak.
Jalan Pacet-Cangar, jalur yang menghubungkan Mojokerto dan Batu, kini telah kembali dibuka setelah proses pembersihan material longsor selesai. Namun, pihak berwenang tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.