Lonjakan Kasus Perceraian di Cilacap Tahun 2024: Istri Didominasi Gugat Cerai
Kasus perceraian di Cilacap meningkat 4,48% di tahun 2024 dibanding tahun sebelumnya, didominasi gugatan cerai dari istri karena masalah ekonomi dan KDRT, dengan judi online sebagai faktor baru yang signifikan.

Cilacap, Jawa Tengah mengalami peningkatan signifikan kasus perceraian pada tahun 2024. Berdasarkan data Pengadilan Agama Cilacap, jumlah perkara meningkat 4,48% dari 5.750 kasus di tahun 2023 menjadi 6.008 kasus di tahun 2024. Lonjakan ini didominasi oleh gugatan cerai yang diajukan para istri.
Penyebab utama peningkatan kasus perceraian ini cukup beragam. AF Maftukhin, Humas Pengadilan Agama Cilacap, menjelaskan bahwa sebagian besar gugatan cerai dilayangkan istri karena suami tidak memberikan nafkah. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan, hingga salah satu pihak yang bekerja di luar negeri juga menjadi faktor penyebab.
Yang menarik, tren baru muncul dalam beberapa bulan terakhir tahun 2024 hingga Januari 2025. Hampir 10% perkara cerai gugat di Pengadilan Agama Cilacap dipicu oleh masalah judi online. Hal ini menunjukkan dampak negatif perkembangan teknologi terhadap keharmonisan rumah tangga.
Data lebih rinci menunjukkan dominasi cerai gugat. Di tahun 2023, dari 5.750 kasus, 4.178 merupakan cerai gugat dan 1.572 cerai talak. Angka ini meningkat di tahun 2024 menjadi 4.456 cerai gugat dan 1.552 cerai talak dari total 6.008 kasus.
Kecamatan Majenang menjadi wilayah dengan kasus perceraian tertinggi di tahun 2024. Tercatat 407 kasus, terdiri dari 120 cerai talak dan 287 cerai gugat. Beragam faktor diduga menjadi penyebab tingginya angka perceraian di kecamatan ini.
Pengalaman seorang ibu rumah tangga, Kus, menggambarkan salah satu penyebab umum perceraian. Ia mengajukan gugat cerai karena suaminya sudah lama tidak memberikan nafkah. Kus bahkan berencana untuk bekerja di luar negeri demi menghidupi anak-anaknya.
Kesimpulannya, peningkatan kasus perceraian di Cilacap tahun 2024 mencerminkan kompleksitas masalah rumah tangga di era modern. Faktor ekonomi, KDRT, dan kini juga judi online menjadi tantangan yang perlu diatasi. Data ini menjadi catatan penting bagi pemerintah dan berbagai pihak untuk merancang solusi guna mencegah dan mengurangi angka perceraian di masa mendatang.