Lonjakan Konsumsi Energi di Jatim Selama Lebaran 2025: Pertalite dan Pertamax Naik, Biosolar Turun
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat lonjakan konsumsi Pertalite dan Pertamax hingga 13 persen selama Lebaran 2025 di Jawa Timur, sementara konsumsi Biosolar turun 15 persen.

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melaporkan lonjakan konsumsi energi di Jawa Timur selama periode mudik dan balik Lebaran 2025. Laporan ini mencakup peningkatan konsumsi BBM jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) dan LPG, serta penurunan konsumsi Gasoil (Biosolar dan Dex Series). Hal ini menunjukkan perubahan pola konsumsi energi masyarakat selama periode libur Lebaran.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyatakan bahwa peningkatan konsumsi Pertalite dan Pertamax Series mencapai 13 persen. Sebaliknya, konsumsi Biosolar dan Dex Series mengalami penurunan hingga 15 persen. Penurunan konsumsi Gasoil ini dijelaskan disebabkan oleh pembatasan operasional angkutan barang dan truk selama hari raya.
Meskipun terjadi penurunan konsumsi Gasoil, Pertamina memastikan tidak terjadi kelangkaan energi selama libur Lebaran. Kesiapan stok BBM dan LPG terjaga dengan baik, dengan variasi ketahanan stok mulai dari 3,3 hari hingga 20,78 hari, tergantung produk dan wilayah. Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Lonjakan Konsumsi Pertalite, Pertamax, Avtur, dan LPG
Lebih rinci, Ahad Rahedi menjelaskan lonjakan konsumsi BBM jenis Gasoline. Peningkatan konsumsi Pertalite dan Pertamax Series mencapai angka 13 persen. Lonjakan ini menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur Lebaran. Sementara itu, konsumsi Avtur juga meningkat sebesar 6 persen, yang kemungkinan dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penerbangan.
Di sisi lain, konsumsi LPG juga mengalami kenaikan hingga 4 persen. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kebutuhan LPG untuk memasak dan keperluan rumah tangga selama periode Lebaran. Pertamina telah mengantisipasi lonjakan ini dengan memastikan ketersediaan stok yang cukup di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Pertamina juga mencatat penurunan konsumsi Gasoil sebesar 15 persen. Penurunan ini disebabkan oleh pembatasan operasional angkutan barang dan truk selama periode Lebaran. Pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan di jalan raya.
Infrastruktur dan Layanan Tambahan Pertamina
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah memastikan kesiapan infrastruktur distribusi di Jawa Timur selama Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2025. Infrastruktur tersebut meliputi enam Terminal BBM (Fuel Terminal dan Integrated Terminal), 991 SPBU, 40 SPBUN, 867 Agen LPG PSO, dan empat Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Operasional infrastruktur ini dipantau selama 24 jam penuh melalui sistem monitoring. Pertamina juga menyediakan layanan tambahan bagi pemudik melalui Serambi MyPertamina di beberapa lokasi strategis, seperti SPBU KM 66A Malang-Pandaan dan di pintu keluar kedatangan Bandara Juanda.
Serambi MyPertamina menawarkan berbagai fasilitas gratis, termasuk area istirahat, hiburan, layanan kesehatan, ruang menyusui, mushola, dan kids corner. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik selama perjalanan.
Dengan adanya berbagai fasilitas tambahan tersebut, Pertamina berharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya selama periode Lebaran.
Kesiapan Pertamina Hadapi Lonjakan Konsumsi
Pertamina berkomitmen untuk terus meningkatkan keandalan layanan, terutama di wilayah dengan tantangan geografis dan lonjakan konsumsi. Perusahaan memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi, meskipun terjadi fluktuasi konsumsi selama periode-periode tertentu seperti Lebaran. Sistem monitoring 24 jam dan infrastruktur distribusi yang memadai menjadi kunci keberhasilan Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat Jawa Timur.
Ke depan, Pertamina akan terus melakukan evaluasi dan peningkatan layanan untuk memastikan kesiapan menghadapi lonjakan konsumsi energi di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung mobilitas dan aktivitas masyarakat.