Madina Kembali Beri Beasiswa Mahasiswa Berprestasi: Kuota 60 Orang Tahun 2024
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kembali memberikan beasiswa kepada 60 mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia pada tahun 2024, dengan syarat IPK minimal dan semester tertentu.

Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, kembali menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Program beasiswa ini ditujukan untuk membantu mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu yang tengah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Muhammad Ali, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Madina, Selasa lalu di Panyabungan.
Beasiswa ini memiliki kriteria yang harus dipenuhi oleh para pendaftar. Mahasiswa pendaftar harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,20 untuk program studi eksakta, dan 3,50 untuk program studi non-eksakta. Selain itu, mereka juga harus berada di semester tiga hingga tujuh perkuliahan.
Sayangnya, kuota penerima beasiswa tahun 2024 dibatasi hanya 60 orang. Muhammad Ali menjelaskan bahwa pembatasan ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran daerah. Tahun sebelumnya, pada tahun 2023, kuota penerima mencapai 100 orang. Meskipun terjadi pengurangan, Pemkab Madina tetap berkomitmen untuk membantu sebanyak mungkin mahasiswa yang layak mendapatkan bantuan.
Selain beasiswa dari Pemkab Madina, Mahasiswa dan pelajar di Madina juga dapat mengakses program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Kementerian Sosial. Pendaftaran KIP dilakukan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diajukan melalui desa atau kelurahan masing-masing. Perlu diingat bahwa KIP berasal dari anggaran Kementerian Sosial, bukan APBD Madina. Peran Dinas Sosial Madina dalam hal ini sebatas memfasilitasi warga dalam melengkapi persyaratan administrasi, seperti surat keterangan tidak mampu.
Proses pengajuan beasiswa juga dipermudah berkat peran operator desa dan kelurahan. Mereka berperan penting dalam memasukkan data warga ke dalam DTKS melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG). Setiap bulan, antara tanggal 15 hingga 25, operator desa atau kelurahan dapat mengusulkan warga melalui media sosial SIKS-NG.
Sistem ini dirancang untuk mempermudah akses informasi beasiswa bagi masyarakat Madina. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak warga yang dapat memanfaatkan program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah daerah. Kemudahan akses informasi ini diyakini akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program tersebut.
Program beasiswa ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda Madina untuk terus berprestasi. Bantuan ini juga bertujuan meringankan beban biaya kuliah bagi mereka yang kurang mampu, sehingga mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Komitmen Pemkab Madina dalam menyediakan beasiswa ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap kemajuan pendidikan di daerah.