Mahasiswi Manado Andalkan JKN untuk Operasi Usus Buntu, Ini Pengalamannya
Kisah Putri Indah Lestari, mahasiswi penerima bantuan iuran JKN di Manado, yang sukses menjalani operasi usus buntu berkat program BPJS Kesehatan.

Putri Indah Lestari (19), seorang mahasiswi di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, merasakan manfaat nyata dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sebagai peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI), Indah baru-baru ini menjalani operasi usus buntu tanpa memikirkan beban biaya pengobatan yang besar. Kejadian ini bermula ketika Indah merasakan sakit perut yang awalnya ia kira hanya asam lambung, pada tahun 2023.
Awalnya, Indah hanya mengunjungi klinik untuk mendapatkan pengobatan asam lambung. Namun, setelah seminggu mengonsumsi obat yang diberikan, kondisinya tak kunjung membaik. Dokter di klinik kemudian merujuknya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di rumah sakit, terungkap bahwa Indah tidak hanya menderita asam lambung akut, tetapi juga usus buntu.
"Awalnya saya tidak sadar kalau mengalami sakit usus buntu, yang saya tahu kalau saat itu hanya terkena asam lambung. Kondisi saat itu merasa tidak nyaman di bagian perut, perih dan seperti terlilit," cerita Indah saat ditemui di kantor BPJS Kesehatan Cabang Luwuk. Berkat kartu JKN-nya, Indah dapat menjalani operasi usus buntu dan pulih dalam dua minggu. Pengalaman ini membuatnya sangat bersyukur atas adanya program JKN.
Pelayanan JKN yang Memuaskan
Selama menjalani perawatan dan operasi, Indah merasakan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya. Ia menilai pelayanan yang diberikan baik di klinik maupun rumah sakit sangat memuaskan dan tidak membedakan antara pasien JKN dan pasien umum. Hal ini membuatnya merasa nyaman dan tenang selama proses pengobatan.
"Kesan baik yang selama ini saya rasakan sebagai pasien BPJS Kesehatan ketika datang berobat adalah pelayanannya tidak dibeda-bedakan, cara petugas klinik dalam menyampaikan informasi agar pasien paham sangat saya sukai, untuk dokternya juga dalam memberitahukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan memberikan nasihat sangat baik," ungkap Indah. Ia menambahkan bahwa pelayanan yang ramah dan informatif membuat pasien merasa lebih nyaman dan tenang.
Indah juga memuji keramahan petugas dan dokter dalam memberikan informasi dan arahan. Menurutnya, komunikasi yang baik antara petugas medis dan pasien sangat penting untuk menciptakan rasa nyaman dan kepercayaan selama proses pengobatan. Ia merasa dihargai dan dilayani dengan baik, tanpa ada diskriminasi.
JKN: Meringankan Beban Biaya Kesehatan
Indah menyadari bahwa biaya pengobatan, khususnya operasi, dapat menjadi beban berat bagi masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu. Oleh karena itu, ia sangat bersyukur atas adanya program JKN yang telah meringankan beban biaya kesehatannya. Ia juga mendorong masyarakat, terutama yang kurang mampu, untuk memanfaatkan program ini.
"Bagi masyarakat yang paling memberatkan pastinya biaya, terlebih lagi untuk masyarakat yang kurang mampu, sedangkan biaya pengobatan pastinya tidak sedikit. Jadi banyak masyarakat yang memilih tidak pergi ke puskesmas atau rumah sakit sehingga adanya bantuan dari pemerintah untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu sangat harus kita syukuri," tutup Indah. Menurutnya, JKN telah memberikan akses kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pengalaman Indah Lestari menjadi bukti nyata manfaat JKN bagi masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan akses layanan kesehatan berkualitas, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pesertanya dalam menghadapi biaya pengobatan yang tinggi. JKN terbukti telah membantu banyak masyarakat Indonesia, termasuk Indah, untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus khawatir dengan biaya.