Mangrove Terancam Punah Ditemukan Subur di Donggala, Sulawesi Tengah
Dua spesies mangrove terancam punah dunia, Sonneratia ovata dan Bruguiera cylindrica, ditemukan masih hidup subur di Donggala, Sulawesi Tengah, dan berpotensi untuk dikembangkan.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Dua spesies mangrove terancam punah di dunia, Sonneratia ovata dan Bruguiera cylindrica, ditemukan masih lestari di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Penemuan ini diungkapkan oleh Dr. Bau Toknok, peneliti dari Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, seusai peluncuran Program Climate Smart Shrimp dan penanaman mangrove pada Rabu, 20 Februari 2024. Keberadaan spesies-spesies ini di Donggala sangat penting karena statusnya yang terancam punah menurut daftar merah IUCN. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kelestariannya dan pemanfaatannya yang berkelanjutan, seperti dalam mendukung budidaya udang ramah lingkungan.
Penemuan ini memberikan harapan baru bagi upaya konservasi mangrove di Indonesia. Keberadaan spesies-spesies langka ini di Donggala menunjukkan potensi daerah tersebut sebagai pusat keanekaragaman hayati mangrove yang perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya. Hal ini juga menunjukkan pentingnya penelitian dan kolaborasi berbagai pihak dalam upaya konservasi.
Program Climate Smart Shrimp (CSS) yang diluncurkan di Donggala juga berperan penting dalam upaya pelestarian mangrove. Program ini menggabungkan upaya restorasi ekosistem mangrove dengan peningkatan produktivitas tambak udang secara berkelanjutan. Kolaborasi antara peneliti, pemerintah, dan perusahaan rintisan menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Spesies Mangrove Terancam Punah di Donggala
Menurut Dr. Bau Toknok, Sonneratia ovata dan Bruguiera cylindrica, dua spesies mangrove yang masuk dalam daftar merah IUCN sebagai spesies terancam punah, ditemukan di Kecamatan Banawa Selatan, Donggala. Meskipun lokasi pastinya tidak dijelaskan secara detail, peneliti tersebut menekankan potensi pengembangan kedua spesies ini untuk menjaga kelestariannya. Hal ini juga dapat mendukung kegiatan budidaya udang yang berkelanjutan.
Luas total vegetasi mangrove di Banawa Selatan diperkirakan mencapai 300 hektare. Dari luas tersebut, 9,64 hektare telah ditetapkan sebagai hutan lindung di Desa Lalombi. Meskipun belum ditemukan di Desa Lalombi, Dr. Toknok optimis spesies tersebut masih ada di desa sekitar dan berpotensi untuk dikembangkan dengan dukungan dari berbagai pihak.
Ia menambahkan bahwa perlindungan dan pengembangan mangrove tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat setempat. Partisipasi aktif masyarakat sangat krusial untuk keberhasilan upaya konservasi dan pengembangan spesies mangrove yang terancam punah tersebut. Kerjasama dan kesadaran kolektif sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Program Climate Smart Shrimp dan Upaya Konservasi
Climate Smart Shrimp (CSS) merupakan metode budidaya udang yang inovatif dan ramah lingkungan. Metode ini bertujuan untuk memulihkan ekosistem mangrove sambil meningkatkan produktivitas tambak udang. Hal ini menunjukkan pendekatan yang terintegrasi antara ekonomi dan lingkungan.
Pengembangan CSS di Donggala merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Konservasi Indonesia, Fakultas Kehutanan Tadulako, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan JALA, sebuah perusahaan rintisan pengelolaan budidaya udang berbasis teknologi. Kolaborasi ini memanfaatkan lahan bekas tambak rakyat seluas 10 hektare di Desa Lalombi.
Inisiatif ini menunjukkan pentingnya kolaborasi multi-pihak dalam upaya konservasi dan pengembangan yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya dari berbagai sektor, diharapkan upaya konservasi mangrove di Donggala dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, menggabungkan aspek ekonomi dan lingkungan. Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.
Penemuan spesies mangrove terancam punah di Donggala dan implementasi program Climate Smart Shrimp menunjukkan komitmen nyata dalam upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Upaya ini perlu didukung dan ditiru di berbagai wilayah untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem.