Menaker Bidik 1 Juta Peserta Pelatihan Vokasi Lewat Optimalisasi Sumber Daya
Menaker Yassierli menargetkan 1 juta peserta pelatihan vokasi di 2024 melalui optimalisasi sumber daya dan kolaborasi dengan KP2MI, melibatkan balai latihan kerja, SMK, dan industri.
Menaker Yassierli memasang target ambisius: melatih 1 juta peserta di balai-balai pelatihan vokasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sepanjang tahun ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, ia menegaskan pentingnya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dan menjalin kerja sama erat dengan berbagai pihak.
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah sinergi yang kuat dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI). Kedua kementerian memiliki visi yang sama: mencetak tenaga kerja Indonesia yang kompeten, baik untuk pasar domestik maupun internasional. "Sinergi antara kedua kementerian ini krusial untuk mencapai target 1 juta peserta pelatihan, terlepas dari rencana penempatan mereka di dalam atau luar negeri," ujar Menaker Yassierli dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat lalu.
Yassierli mengakui besarnya potensi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Oleh karena itu, Kemnaker berkomitmen penuh untuk memperkuat kolaborasi dengan KP2MI dalam pembinaan dan pelatihan tenaga kerja, termasuk melalui program-program di balai-balai vokasi. Bahkan, ia menyatakan kesiapan Kemnaker untuk mendukung KP2MI dalam menyediakan layanan bagi para pekerja migran Indonesia.
Target 1 juta peserta pelatihan ini bukan sekadar angka. Sebelumnya, Menaker Yassierli juga menyampaikan hal yang sama saat meninjau Unit Pelatihan Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Bandarlampung pada Selasa (21/1). Pelatihan akan diselenggarakan oleh UPTD dan unit pelaksana teknis pusat (UPTP) balai latihan kerja Kemnaker.
Untuk mencapai target tersebut, Kemnaker tidak berjalan sendiri. Kerja sama dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan industri juga menjadi strategi kunci. "Industri dapat menitipkan pekerjanya di balai latihan kerja untuk mengikuti pelatihan. Sistemnya akan berjenjang, mulai dari SMK, Politeknik, balai latihan kerja, hingga akhirnya mereka terserap di dunia kerja," jelas Menaker.
Dengan mengoptimalkan sumber daya dan menjalin kemitraan strategis, Kemnaker optimistis dapat mencapai target pelatihan satu juta peserta. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia.
Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mengurangi angka pengangguran. Dengan pelatihan yang memadai, para pencari kerja memiliki bekal keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja, baik di dalam maupun luar negeri.