BKPM dan Kemnaker Jalin Kolaborasi Penguatan Tenaga Kerja untuk Tarik Investasi
BKPM dan Kemnaker berkolaborasi meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru, ditargetkan 2,8-2,9 juta per tahun selama lima tahun ke depan.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menjalin kerja sama strategis. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia untuk menarik minat investor, khususnya di sektor hilirisasi industri. Kerja sama ini diresmikan di Jakarta pada Jumat, 7 Maret 2024, sebagai tindak lanjut pertemuan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli pada 6 Maret 2024. Kerja sama ini difokuskan pada optimalisasi pelatihan dan pemanfaatan data untuk kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan industri.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh proyeksi pertumbuhan investasi yang signifikan di Indonesia dalam lima tahun mendatang. Realisasi investasi yang tinggi diprediksi akan menciptakan lapangan kerja baru dalam jumlah besar. Menteri Rosan memproyeksikan penciptaan lapangan kerja baru sebanyak 2,8 hingga 2,9 juta per tahun. Hal ini didasarkan pada realisasi investasi tahun lalu yang mencapai Rp1.700 triliun dan berhasil menciptakan 2,45 juta lapangan kerja. Oleh karena itu, kesiapan tenaga kerja menjadi kunci utama untuk menarik investor yang menginginkan tenaga kerja berkualitas dan siap pakai.
Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia, mendorong investasi yang lebih inklusif, dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional. Sinergi antara ketenagakerjaan dan hilirisasi industri menjadi fokus utama dalam mencapai tujuan tersebut. Menteri Rosan menekankan pentingnya menyiapkan tenaga kerja yang mampu menghadapi tantangan industri modern, terutama di sektor hilirisasi yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan tersertifikasi. Hal ini akan memastikan bahwa manfaat ekonomi dari investasi dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat Indonesia.
Penguatan Kualitas Tenaga Kerja Indonesia
Pemerintah menyadari pentingnya kesiapan tenaga kerja dalam menghadapi peningkatan investasi. Investor umumnya membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan tersertifikasi untuk menunjang operasional pabrik yang baru dibangun. Proses pembangunan pabrik biasanya memakan waktu sekitar dua hingga tiga tahun, sehingga kesiapan tenaga kerja harus diantisipasi sejak dini. Oleh karena itu, kolaborasi BKPM dan Kemnaker difokuskan pada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang terampil.
Kemnaker memiliki infrastruktur pelatihan yang memadai untuk mendukung program ini. Terdapat 303 Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri. BLK ini akan berperan penting dalam memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada calon tenaga kerja agar sesuai dengan standar industri yang berlaku.
Selain pelatihan, sertifikasi tenaga kerja juga menjadi fokus utama. Sertifikasi kompetensi yang diakui secara profesional, baik nasional maupun internasional, sangat penting untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bawah Kemnaker siap menjamin kualitas tenaga kerja yang tersertifikasi.
Kerja sama ini juga akan memanfaatkan data untuk menentukan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Dengan memahami kebutuhan industri secara akurat, pelatihan dan sertifikasi dapat difokuskan pada bidang-bidang yang paling dibutuhkan, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas program.
Manfaat Kolaborasi BKPM dan Kemnaker
Kolaborasi antara BKPM dan Kemnaker diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Peningkatan kualitas tenaga kerja akan menarik lebih banyak investasi asing dan domestik, yang pada gilirannya akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi yang terstandarisasi, tenaga kerja Indonesia akan lebih siap bersaing di pasar kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini akan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global dan membuka peluang bagi tenaga kerja Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Program ini juga akan memastikan bahwa manfaat ekonomi dari investasi dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat. Dengan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, program ini akan berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, kolaborasi BKPM dan Kemnaker dalam penguatan tenaga kerja merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja, Indonesia akan lebih siap menarik investasi dan menghadapi tantangan global di masa depan. "Kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui secara profesional," ujar Menteri Yassierli.