Mendikbudristek Tekankan Jajarannya Berkepribadian Ramah dan Santun
Mendikbudristek Abdul Mu'ti menekankan pentingnya kepribadian Ramah (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Harmonis) dan Santun (Setia, Amanah, Negarawan, Teladan, Unggul, Ngemong) bagi seluruh jajarannya dalam menjalankan tugas di Kementerian Pendidik
Jakarta, 21 Januari 2024 - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu'ti, mengajak seluruh jajarannya untuk mengutamakan kepribadian 'Ramah' dan 'Santun' dalam menjalankan tugas. Hal ini disampaikan saat pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Kemendikbudristek pada Senin, 20 Januari 2024. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Kementerian.
Kepribadian 'Ramah' diartikan sebagai Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis. Mendikbudristek menjelaskan bahwa responsif berarti cepat tanggap terhadap perubahan dan aspirasi masyarakat. Akuntabel menekankan transparansi dan pertanggungjawaban dalam tata kelola dan kinerja. Melayani dimaknai sebagai pengabdian kepada bangsa dan negara dengan memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Adaptif berarti kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan, serta Harmonis mengacu pada hubungan kerja yang baik dan kolaboratif.
Lebih lanjut, Abdul Mu'ti menjelaskan makna dari kepribadian 'Santun', yang merupakan akronim dari Setia, Amanah, Negarawan, Teladan, Unggul, dan Ngemong. Setia berarti setia pada Pancasila, UUD 1945, dan pemimpin bangsa. Amanah merujuk pada integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas. Negarawan diartikan sebagai pribadi yang mengutamakan kepentingan negara. Teladan menekankan pentingnya menjadi panutan yang baik, Unggul mendorong peningkatan kualitas diri, dan Ngemong menggambarkan sikap mendidik dan membimbing dengan semangat kebersamaan, sebagaimana filosofi Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Mendikbudristek juga menekankan pentingnya integritas dan kejujuran, mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto agar tidak ada satu rupiah pun uang negara yang disalahgunakan. Ia mengajak seluruh jajarannya untuk berkolaborasi dalam mengakselerasi pembangunan pendidikan yang berkualitas. Pelantikan pejabat eselon II ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dalam mewujudkan visi tersebut.
Dengan mengadopsi nilai-nilai Ramah dan Santun, Kemendikbudristek berharap dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan kinerja secara keseluruhan. Komitmen ini diharapkan akan berdampak positif pada dunia pendidikan di Indonesia.