Mengapa Kerinci Jambi Jadi Lokasi Uji Coba Gandum Nasional? PTPN IV Ditunjuk Kelola Proyek Strategis
PTPN IV Regional 4 ditunjuk mengelola uji coba gandum di Kerinci Jambi, bagian dari upaya ketahanan pangan nasional. Mengapa Kerinci dipilih dan seberapa besar dampaknya?

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 resmi ditunjuk untuk mengelola program uji coba penanaman gandum di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Penunjukan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis Kementerian Pertanian dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor komoditas gandum.
Gubernur Jambi, Al Haris, mengungkapkan bahwa Presiden dan Menteri Pertanian melihat potensi besar gandum untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Setiap tahun, Indonesia menghabiskan triliunan rupiah untuk impor gandum dari luar negeri. Oleh karena itu, pengembangan gandum di dalam negeri menjadi prioritas utama pemerintah.
Kabupaten Kerinci dipilih sebagai lokasi percontohan karena kondisi geografisnya yang sangat mendukung. Daerah ini berada di dataran tinggi lebih dari 800 meter di atas permukaan laut (Mdpl), yang dianggap sangat ideal untuk budidaya gandum. Proyek ini diharapkan dapat menjadi model keberhasilan yang akan direplikasi di wilayah lain.
Potensi Strategis Gandum dan Alasan Pemilihan Kerinci
Kebutuhan gandum di Indonesia sangat tinggi, dengan mayoritas pasokan masih dipenuhi dari impor. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk mencari solusi domestik guna mengurangi ketergantungan tersebut. Gandum kini menjadi komoditas strategis yang diprioritaskan pengembangannya oleh Kementerian Pertanian.
Pemilihan Kabupaten Kerinci sebagai lokasi uji coba bukan tanpa alasan kuat. Kondisi dataran tinggi dengan ketinggian di atas 800 Mdpl menjadi faktor utama penentu. Iklim dan karakteristik tanah di Kerinci dianggap sangat representatif dan cocok untuk budidaya gandum, sesuai hasil kajian awal.
Proyek percontohan ini akan dimulai dengan luasan 200 hektare pada tahun ini. Keberhasilan proyek uji coba ini akan menjadi tolok ukur penting bagi kelanjutan program. Ini juga akan menentukan potensi pengembangan gandum di daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki karakteristik serupa.
Target Ambisius dan Potensi Pengembangan Nasional
Jika uji coba di Kerinci berhasil, program ini akan diperluas ke wilayah dataran tinggi lainnya di Sumatera. Provinsi seperti Sumatera Selatan, khususnya daerah Pagar Alam dan Lubuk Linggau, serta Bengkulu di Rejang Lebong dan Curup, menjadi target selanjutnya. Di Sumatera Barat, daerah Solok Selatan juga masuk dalam daftar potensi pengembangan.
Gubernur Al Haris menyebutkan bahwa Presiden menargetkan satu juta hektare lahan gandum secara nasional. Target ambisius ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mencapai swasembada gandum. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor secara signifikan dalam jangka panjang.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya telah menegaskan komitmen Kementan dalam pengembangan gandum. Mereka bahkan telah mengirim delegasi ke Yordania dan Brasil untuk melakukan studi agro-iklim. Langkah ini menunjukkan keseriusan dalam mengidentifikasi varietas gandum yang paling cocok untuk iklim dan kondisi tanah di Indonesia.