Mengenal Sky Farm: Pusat Edukasi Sustainable Living di Banyuwangi yang Didukung Pemkab
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendukung Sky Farm, sebuah pusat edukasi sustainable living di Glenmore. Tempat ini menawarkan pengalaman hidup selaras alam dan kemandirian.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, secara aktif mendukung pengembangan sebuah pusat edukasi gaya hidup berkelanjutan. Inisiatif ini berlokasi di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi selatan, dan dikenal dengan nama Sky Farm. Tempat ini menawarkan konsep "one stop sustainable living experience" bagi masyarakat.
Sky Farm didirikan oleh pasangan dokter, dr. Ananta Naufal dan dr. Anita Yuni. Mereka berdua memiliki visi untuk menciptakan tempat belajar yang nyata mengenai kemandirian. Konsep ini mencakup berbagai aspek kehidupan yang selaras dengan alam.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa Sky Farm adalah investasi jangka panjang. Tempat ini sangat tepat untuk belajar praktik keberlanjutan. Mulai dari pangan, air, energi, hingga pengelolaan sampah. Semua dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan.
Konsep Holistik Sky Farm
Sky Farm, yang berlokasi di lahan seluas sekitar 1,5 hektare, mengusung lima pilar kemandirian utama. Pilar-pilar tersebut meliputi kemandirian pangan, energi, air, pengelolaan sampah, dan serat. Pendekatan holistik ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana hidup selaras dengan alam dapat diterapkan secara konkret.
Dokter Ananta Naufal menjelaskan bahwa setiap aspek kehidupan di Sky Farm dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan. Konsep ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktik langsung. Pengunjung dapat melihat dan belajar langsung dari berbagai implementasi di sana.
Bupati Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya inisiatif seperti Sky Farm dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. Ia mengajak masyarakat untuk memulai praktik hidup berkelanjutan dari lingkup rumah tangga. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Kemandirian Pangan dan Air di Sky Farm
Dalam aspek kemandirian pangan, Sky Farm membudidayakan 43 jenis tanaman. Semua tanaman ini ditanam secara organik, tanpa penggunaan pestisida. Selain itu, terdapat peternakan unggas yang juga dikelola secara organik.
Hasil panen dan ternak di Sky Farm tidak hanya untuk konsumsi pribadi. Sebagian juga digunakan sebagai bahan masakan yang disajikan bagi tamu. Ini menunjukkan siklus pangan yang tertutup dan berkelanjutan. Mereka juga mengolah bahan alami menjadi minyak esensial, sabun organik, dan parfum.
Untuk kebutuhan air, Sky Farm memanfaatkan tadah air hujan. Air hujan ini diolah untuk keperluan minum dan kebutuhan lainnya. Selain itu, terdapat enam sumur resapan yang berfungsi sebagai cadangan air. Sumur ini sangat penting terutama saat musim kemarau.
Inovasi Energi Terbarukan dan Pengelolaan Sampah
Sky Farm juga menjadi contoh dalam penerapan energi terbarukan. Mereka menggunakan biogas yang berasal dari kotoran sapi. Kotoran sapi ini didapatkan dari warga sekitar yang memiliki ternak. Panel surya juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Inovasi menarik lainnya adalah penggunaan bahan bakar alternatif dari pirolisis plastik. Bahan baku untuk pirolisis ini berasal dari limbah sampah anorganik. Sampah ini diolah secara mandiri di Sky Farm.
Bahan bakar pirolisis hasil olahan sendiri digunakan untuk mengoperasikan genset. Selain itu, bahan bakar ini juga digunakan untuk kendaraan roda tiga. Kendaraan tersebut berfungsi mengangkut sampah warga sekitar. Ini menunjukkan solusi komprehensif untuk masalah energi dan sampah.