Menguak Sejarah Banjarmasin: Museum Kayuh Baimbai Diusulkan Jadi Museum Nasional, Dulunya Rumah Kuno Khas Banjar!
Museum Kayuh Baimbai Banjarmasin, yang menyimpan kekayaan sejarah kota, kini diusulkan menjadi museum nasional. Akankah status ini membawa pengakuan lebih luas?

Pemerintah Kota Banjarmasin secara resmi mengajukan Museum Kayuh Baimbai untuk mendapatkan status sebagai museum nasional. Usulan ini disampaikan langsung kepada Kementerian Kebudayaan sebagai upaya strategis. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pengakuan serta tata kelola museum yang berlokasi di Teluk Kelayan, Banjarmasin Selatan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Fitriah, menyatakan bahwa Museum Kayuh Baimbai telah memenuhi kriteria. Museum ini sebelumnya telah memenuhi syarat sebagai museum tingkat provinsi. Hal tersebut menjadi dasar kuat untuk pengajuan ke jenjang yang lebih tinggi.
Proses pengajuan telah melalui tahapan administratif yang ketat, dengan seluruh dokumen persyaratan telah dilengkapi dan diserahkan. Saat ini, pihak terkait tengah menantikan hasil verifikasi akhir dari Kementerian Kebudayaan. Pengumuman keputusan diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua minggu ke depan.
Potensi dan Kelayakan Museum Kayuh Baimbai
Museum Kayuh Baimbai dinilai memiliki kualitas tata kelola dan koleksi yang sangat layak untuk mendapat pengakuan luas. Fitriah menegaskan bahwa museum ini sudah lebih dahulu memenuhi syarat sebagai museum tingkat provinsi. Peningkatan status menjadi museum nasional diharapkan akan membawa tata kelola yang lebih baik dan standar yang lebih tinggi.
Bangunan museum ini sendiri memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena dahulu merupakan rumah kuno khas Banjar. Lokasinya yang strategis di pinggiran Sungai Martapura menambah daya tarik tersendiri. Museum Kayuh Baimbai menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah, khususnya yang terkait dengan Kota Banjarmasin. Koleksi ini menggambarkan sejarah, budaya, dan perjalanan Banjarmasin dari masa ke masa, terutama menjelang usia kota yang akan mencapai 499 tahun pada 24 September 2025.
Kualitas dan signifikansi Museum Kayuh Baimbai juga pernah diakui dengan kunjungan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Kunjungan tersebut menjadi indikasi bahwa museum ini memiliki potensi besar. Koleksi yang ada di museum ini tidak hanya merefleksikan identitas lokal. Namun juga berpotensi menjadi representasi penting warisan budaya Indonesia di kancah nasional.
Proses Pengajuan dan Harapan Status Nasional
Pengajuan Museum Kayuh Baimbai untuk menjadi museum nasional telah melalui serangkaian proses yang cermat. Seluruh dokumen persyaratan administratif telah disiapkan dan diajukan kepada Kementerian Kebudayaan. Pihak Pemkot Banjarmasin telah memastikan kelengkapan berkas yang diperlukan untuk verifikasi.
Saat ini, proses verifikasi dari pusat sedang berlangsung, dan pihak museum tinggal menunggu hasil akhir penilaian. Fitriah menjelaskan bahwa informasi yang diterima menunjukkan proses penilaian akan memakan waktu sekitar dua minggu. Penantian ini menjadi momen krusial bagi masa depan Museum Kayuh Baimbai.
Jika status nasional disetujui, Museum Kayuh Baimbai akan menjadi salah satu representasi penting di tingkat nasional. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan citra museum. Namun juga berpotensi menarik lebih banyak pengunjung dan dukungan untuk pelestarian budaya. Pengakuan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Banjarmasin sebagai kota dengan warisan sejarah dan budaya yang kaya.